Digebukin di Ruang Kasubag Humas Sekwan DPRD Pekanbaru, Wartawan ini Memilih Damai Dengan Terlapor

Selasa, 03 Desember 2019 - 18:36:10 wib | Dibaca: 5813 kali 
Digebukin di Ruang Kasubag Humas Sekwan DPRD Pekanbaru, Wartawan ini Memilih Damai Dengan Terlapor
Amponiman

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU -  Amponiman Bate'e wartawan pemberitaan online yang pernah digebuki oleh Orang Tak di Kenal (OTK) saat hendak menanyakan soal anggaran kerjasama media di Sekretariat Dewan (Sekwan) Kota Pekanbaru pada Rabu (28/8/2019) lalu memilih berdamai dengan terlapor. Dimana saat itu ia digebuki di ruangan dan disaksikan Badria Rikasari, Kasubag Humas DPRD Kota Pekanbaru dan beberapa staf kantor tersebut.
 
"Iya sudah damai mereka mas, mereka sudah buat surat kesepakatan damai juga" ungkap AKBP Nandang Kapolresta Pekanbaru kepada Gagasan Selasa petang (3/12/2019).
 
AKBP Nandang juga menunjukan surat yang ditujukan kepada Kapolresta Pekanbaru yang ditembuskan kepada Kasat Reskrim tertanggal 23 Oktober 2019 lalu.
 
Baca Juga : Wartawan Digebuki di Ruang Kabid Kerjasama Media Sekwan DPRD Kota Pekanbaru
 
Baca Juga : Praktisi Hukum Minta Polisi Proses Hukum Pelaku Pemukulan Wartawan di Ruang Kasubag Sekwan DPRD Kota Pekanbaru
 
Dalam isi surat yang diterima Gagasan tersebut tertulis "Permohonan Pencabutan Pengaduan" atas nama Amponiman Batee sebagai pelapor.
 
Amponiman dalam surat tersebut sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP/691/VIII/2019/SPKT/RESTA PKU, Tanggal 28 Agustus 2019 Tentang terjadinya diduga tindak pidana sesuai pasal 170 KUHPidana pada tanggal dilaporkan di kantor DPRD Pekanbaru, dimana akibat kejadian tersebut pelaporan mengalami luka di sebagian anggota tubuhnya dan mengganggu aktifitas sehari-hari.
 
Dan pada paragraf selanjutnya, surat Amponiman menyebutkan bahwa terkait kejadian tersebut menyatakan telah diselesaikan secara kekeluargaan antara dirinya dengan pemukul. "Maka dengan ini saya bermohon kepada bapak agar kiranya terhadap laporan pengaduan saya tersebut dapat dicabut dan prosesnya tidak dilanjutkan" tulis Amponiman dalam surat itu.
 
Surat itu kemudian ditanda tangani oleh Amponiman dilampiri materai 6000. Kemudian diketahui oleh penyidik yang menangi kasus tersebut.
 
Dalam kasus ini sebelumnya Amponiman pernah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polresta Pekanbaru, sesuai LP No : STPL/691/VIII/2019/SPKT I RESTA PKU, hari ini Rabu (28/8/2019).
 
Saat itu Amponiman menerangkan, kejadian itu berawal saat dirinya meminta konfirmasi terkait alokasi dana media di DPRD Kota pekanbaru.
 
"Pada Senin (26/8/2019) saya sms ibu Rika kapan bisa ada waktu konfirmasi seputar anggaran media 2019. Namun tak ada dibalas. Selanjutnya pada Selasa (27/8/2019) saya mendapat telpon dari Yona yang merupakan staf Rika dan mengatakan buk Rika ingin ketemu dengan saya, dan bertanya kapan ada waktu saya," paparnya.
 
Namun, saat dirinya tidak bisa, karena sedang di Pelalawan mengikuti acara pelantikan DPRD Kabupaten Pelalawan.
 
"Yona via WA kemudian bertanya kapan bisa bertemu dengan buk Rika, lalu saya jawab pada Rabu sekitar pukul 09.00 pagi. Mendapat balasan itu, Yona menjawab baik pak, Ok, kalau gitu di tunggu besok di kantor yah pak, jam 9," tutur  Amponiman sesuai pesan aplikasi Whatsapp yang ia terima.
 
Dan akhirnya pada Rabu (28/8/2019), sekitar pukul 09.00 wib, dirinya sampai di ruang kerja Rika, saat itu Kasubag Humas itu belum ada  di ruangan.
 
Tapi terangnya salah satu stfanya bernama Yona melihat kehadirannya seraya menyuruh duduk diruangan. "Tidak lama kemudian bu Rika datang" ujarnya.
 
"Saat saya sedang melakukan konfirmasi dengan ibu Rika kurang lebih 3 menit, tiba-tiba ada sejumlah orang datang dari belakang saya, dan memegang bahu baju saya, seraya bertanya kamu wartawan apa, jawab saya wartawan riausidik.com, kemudian ramai-ramai mereka mengeroyok saya ditempat itu di hadapan bu Rika dan Yona serta sejumlah pegawai pada saat itu."tuturnya.
 
Pengeroyok yang berjumlah 5 orang, itu menggiring keluar hingga di lokasi parkir roda dua belakang kantor DRPD kota Pekanbaru. 
 
"Disana saya kembali di interogasi dengan berbagai pukulan, ditinju ditendang. Dengan bertanya siapa di belakangmu, siapa yang nyuruh kamu, tanya preman itu. Jawab saya tidak ada," terangnya.
 
Dan lanjutnya sekitar 30 menit di lokasi perkir lantai dasar parkir gedung wakil rakyat itu, para pengeroyoknya kembali menggiring Amponiman ke dalam ruangan Rika. "Seraya memaksa saya untuk minta maaf kepada bu Rika" ujar dia.
 
"Usai didalam itu lalu saya dilepas, dengan ancaman oleh preman-preman itu, untuk tidak menggunggu bu Rika lagi." Tukasnya.
 
Ketika itu Rika saat di konfirmasi Gagasan Sabtu (31/8) enggan memberikan jawaban. 

Loading...
BERITA LAINNYA