GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berencana melakukan pengembangan terhadap Masjid An Nur di Pekanbaru untuk dijadikan objek wisata dan religi.
"Kita sudah menyiapkan review DED (Detail Engineering Desain (DED) untuk pengembangan Mesjid An Nur. Sekaligus ingin mempersiapkannya sebagai kawasan religi," kata Gubernur Riau Syamsuar, Senin (24/2/2020) di Ruang Kenanga, Kantor Gubernur Riau.
Oleh karena itu, Syamsuar menilai ada ada beberapa lokasi pada kawasan mesjid tersebut yang perlu ditata dan diperbaiki. Sebab, dari hasil inventarisasi, kata pria yang akrab disapa Syam ini, ada beberapa permasalahan terkait dengan penataan ruang mesjid tersebut.
"Beberapa zonasi kawasan (Mesjid An Nur) kurang tertata dengan baik atau terpisah secara tegas, sehingga fungsi ruang dan kawasan menjadi tumpang tindih," tuturnya.
Dia menyebut, area parkir mobil di depan pintu masuk utama bangunan masjid sangat mengganggu view ke arah masjid, dan salah satu bangunan pendidikan (TK) letaknya cukup jauh dengan bangunan pendidikan lain (SD, SMP dan SMA) sekitar.
"Jadi sekolah di sana harus kita tata, dan yayasan nanti harus ikut keinginan kita agar itu bisa jadi objek wisata dan religi, baik kawasan maupun pendidikan." kata Syam.
Selain itu, menurutnya juga sangat dibutuhkan penambahan ruang untuk area parkir yang tata letaknya perlu diatur.
"Akses masuk Masjid An Nur yang terpusat pada 1 pintu masuk di sisi sebelah selatan (seberang Poli Rawat Jalan RSUD Arifin Achmad) membuat akses motor dan mobil tergabung, sehingga bus atau kendaraan besar lainnya tidak dapat masuk ke dalam kawasan masjid. Selain itu juga tidak ada gerbang masuk kawasan yang memunculkan karakteristik kawasan islami," tuturnya.
Kata Syam lagi, masih banyak ruang kosong di lokasi itu yang bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas penunjang kawasan lainnya.
"Kalau kita pernah ke Putra Jaya (Malaysia), itu bagus masuknya. Sebenarnya mesjid kita ini banyak juga dikunjungi dari orang-orang luar daerah" imbuhnya.
"Ke depan, di sini (Masjid An Nur) nanti jadi tempat wisata, seperti itu yang akan kita buat di sini. Kalau ada orang datang, tak malu lagi kita, sebab ada yang kura banggakan. Tapi ini baru landscape. Belum penataan di dalam (ruangan). Itu juga akan kita benahi" kata dia.