Pelalawan Emas: Bupati Pelalawan Komit Tingkatkan Inovasi

Rabu, 22 Juli 2020 - 11:00:54 wib | Dibaca: 2163 kali 
Pelalawan Emas: Bupati Pelalawan Komit Tingkatkan Inovasi

GAGASANRIAU.COM, PELALAWAN - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro PH.D, bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI Dr Ir Hammam Riza MSc, Jumat (6/3) lalu mengunjungi  Kabupaten Pelalawan dan  disambut langsung oleh Bupati Pelalawan HM Harris.
 
Kunjungan tersebut untuk melihat langsung hasil kerajinan dan teknologi yang ditaja OPD kabupaten Pelalawan sekaligus meresmikan Teaching Industry Oleopangan milik Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) lantai I.
 
Adapun tujuannya untuk meninjau kesiapan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan terkait pembangunan pabrik Industrial Vegetable Oil (IVO) dikawasan Techopark kecamatan Langgam kabupaten Pelalawan, Riau.
 
Disampaikan Bambang, awalnya dirinya tidak percaya dengan keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan pada pembangunan kawasan Teknopolitan, dimana rasa takut tersebut terjadi pada Tahun 2017 lalu saat pertama kali jumpa Bupati Pelalawan untuk mempersentasikan perencanaan pembangunan tersebut. Alasan rasa takut tersebut, dikarenakan kalau disetujui perencanaan pembangunan kawasan tersebut akan menghamburkan APBD saja dan membazir atau mangkrak.
 
”Bertemu sama bapak HM Harris itu terjadi waktu saya menjabat Kepala Bappenas RI. Saya mengapresiasi perjuangan Pemkab Pelalawan atas keseriusan untuk mewujudkan pembangunan kawasan Tekno Park ini. Semoga pembangunan kawasan tersebut sebagai pengembangan inovasi daerah ini menjadi contoh untuk daerah lainnya,“ terangnya.
 
Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI Dr Ir Hammam Riza MSc mengatakan, bahwa dari tahun 2012 sampai 2019, pihaknya ditugaskan oleh Presiden untuk mengembangkan sembilan Sains dan Tekno Park di berbagai daerah salah satunya di Kabupaten Pelalawan.
 
Pemilihan Kabupaten Pelalawan sebagai salah satu lokasi pembangunan tekno Park tidak terlepas dari posisi Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah mitra aktif yang memiliki komitmen tinggi serta dianggap strategis bagi BPPT.
 

 
Pada awalnya BPPT melakukan pendampingan Kabupaten Pelalawan berkaitan dengan upaya percepatan peningkatan daya saing berbasis potensi daerah melalui pendekatan penguatan sistem inovasi daerah (SIDa).
 
Secara singkat, proses kerjasama Kabupaten Pelalawan dengan BPPT dapat menjadi beberapa fase yakni periode fase pertama antar tahun 2011-2014, pada bidang inisiasi program penguatan sistem inovasi daerah. Fase kedua antara tahun 2015-2019, pada bidang pelaksanaan pengembangan Tekno Park Pelalawan serta fase yang terakhir tahun 2020.
 
Pada penekanan pada peran intermediasi mengingat tidak ada lagi anggaran khusus (karena berbasis flagship) untuk pendampingan Kabupaten Pelalawan.
 
Hammam Riza juga mengatakan, bahwa pencapaian Pelalawan ini membuktikan contoh nyata keberhasilan pembangunan suatu sistem secara konsisten dan berkelanjutan. Selama ini, Pemkab Pelalawan terus Berkomitmen membangunkan sistem inovasi di Kabupaten Pelalawan untuk meningkatkan daya saing daerah dan mensejahterakan masyarakatnya melalui Pelalawan EMAS.
 
”Kita sebagai daerah pendamping Negeri Amanah ini sangat bangga dengan prestasi yang di daerah. Tentu saja, kita tidak boleh berpuasa diri dengan prestasi dan capaian tersebut, karena kedepan masih banyak tantangan yang harus dihadapi terutama agar keberadaan Tekno Park benar – benar bisa berperan sebagai suatu institusi penggerak ekonomi masyarakat berbasis inovasi di Kabupaten Pelalawan dan sekaligus berkontribuso dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas,”jelasnya.
 
Bupati Pelalawan HM Harris menyampaikan kabupaten Pelalawan berada pada posisi yang strategis dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah mendorong Kabupaten Pelalawan berkembang menjadi tujuan hidup banyak orang. Perkembangan ini tentunya diikuti dengan semakin kompleksnya permasalahan pembangunan. Dengan adanya permasalahan tersebut, pihaknya mencetuskan tujuh program strategis untuk mengatasi lima indikator pembangunan.
 
”Untuk meningkatkan daya saing daerah dan potensi unggul  khas daerah, kita telah memprioritaskan empat kawasan pembangunan unggulan salah satunya pembangunan kawasan sains dan teknologi (kawasan teknopolitan atau techno Park). Kawasan Teknopolitan Pelalawan tempat kita berdiri saat ini, di luas lahan ya g sudah disiapkan berkisar kurang lebih 3.754 hektare, “paparnya.
 
Bahwa sebagai produk unggulan nasional, komunitas kelapa sawit memberikan kontribusi yang besar terhadap devisa negara, PDRB, dan PDB serta menjadi pengungkit perekonomian daerah. Saat ini perkebunan sawit di Kabupaten Pelalawan  menyumbang 38 persen bagi PDRB Kabupaten dengan luas kebun secara keseluruhan 393.000 hektare atau 40 persen, diantaranya dikelola oleh petani sawit swadaya.
 

 
"Pada Tahun 2019, kita sudah menjalin kerjasama dengan Institute Teknologi Bandung (ITB), perihal pengembangan industri hilirisasi sawit di kawasan teknopolitan Pelalawan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Perlu disampaikan, bilamana ITB telah mengembangkan teknologi katalis merah putih untuk mengubah minyak sawit industri (Industrial Vegetable Oil atau IVO) menjadi bahan bakar terbarukan yang lebih berorientasi kerakyatan dan lebih unggul dalam aspek teknoekonomi,” pungkasnya.

Loading...
BERITA LAINNYA