Anggota DPRD Pekanbaru ini Ceritakan Kisahnya Sembuh dari Covid-19

Senin, 26 Oktober 2020 - 11:34:00 wib | Dibaca: 1028 kali 
Anggota DPRD Pekanbaru ini Ceritakan Kisahnya Sembuh dari Covid-19
Muhammad Sabarudi anggota DPRD Kota Pekanbaru

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Serangan coronavirus atau Covid-19 bisa mengenai siapa saja, mulai dari kalangan pejabat, tenaga medis dan masyarakat biasa. Tak ada istilah terkecuali dalam serangan virus yang berasal dari negeri tirai bambu ini.
 
Salah satunya Muhammad Sabarudi anggota DPRD Kota Pekanbaru yang pernah mengalami serangan dari Covid-19, karena berkat doa serta semangat yang luar biasa. Virus tersebut akhirnya dapat dikalahkan olehnya.
 
Kepada Riauaktual.com ia menceritakan bahwa awal-awal pandemi ini memasuki Indonesia khususnya Kota Pekanbaru, dirinya percaya bahwa virus ini sangat berbahaya. Namun setelah Pekanbaru selesai menjalankan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dan mamasuki era New Normal, kepercayaannya terhadap Covid-19 mulai memudar.
 
"Kadang lagi berbicara buka masker, dan akhirnya saya kena (covid-19). Dan memang saya biasanya itu demam 3-4 hari, ini saya demam sampai 14 hari," tuturnya, Senin (26/10/2020).
 
Setelah terkonfirmasi, kemudian politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menghubungi rekan-rekannya yang juga terkonfirmasi positif covid-19. Sabarudi mengatakan bahwa rekan-rekannya yang terkonfirmasi positif tersebut juga mengalami demam yang sangat lama.
 
Ia mengakui bahwa apa yang dia rasakan tersebut tergolong dalam kategori pasien covid-19 yang memiliki gejala cukup parah. Selanjutnya ia mengatakan bahwa ketika terkena covid-19 ia berkomitmen untuk menjalankan isolasi mandiri dikediamannya.
 
"Dirasakan itu yang jelas demam, meriang, kepala sakit, tenggorokan sakit dan juga seluruh badan ini rasanya ngilu. Kalau boleh dibilang selama sepekan itu saya hampir tidak pernah tidur karena menahan rasa sakit, walaupun bisa tidur itu sebentar. Tiba-tiba bangun dan badan sakit semua," sebutnya.
 
Terlebih lagi jika waktu memasuki malam hari, maka rasa sakit yang ada di badannya karena virus ini sangat terasa sakit. Sedangkan jika siang hari maka sakit yang dialaminya tidaklah terlalu sakit.
 
"Makan gak kuat, kepala pusing. Dan saya sempat membayangkan jika saya punya penyakit bawaan mungkin itu yang buat banyak masyarakat meninggal," tuturnya.
 
Dari itu ia menghimbau agar masyarakat benar-benar menjalankan protokol kesehatan agar rantai penyebaran covid-19 di Pekanbaru dapat diputuskan. Selanjutnya pasien yang dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) harus benar-benar disiplin dalam menjalankan isolasi mandiri.
 
"Yang OTG ini harus disiplin, jangan sampai menularkan ke orang lain. Kalau sampai menularkan ke orang lain ini zolim namanya," sebutnya.
 
Beda halnya yang dikatakan Reza, salah seorang pegawai di Pemerintahan Kota Pekanbaru ini cuma mengalami tenggorokan sakit dan penciuman rada hilang.
 
"Awalnya gak nyangka kalau ini gejala dari Covid-19, namun karena ada kekawatiran saya coba lakukan swab. Dan ternyata benar saja, saya dinyatakan positif Covid-19 usai hasil labor keluar," ungkapnya.
 
Tak ingin putus asa, Reza pun mengaku memberanikan diri untuk meminta pihak rumah sakit untuk merawat, padahal ketika itu ia cuma masuk dalam kategori OTG. 
 
"Awalnya dibolehkan pulang, tapi saya minta untuk dirawat, mengingat dirumah ada anak dan istri yang alhamdulillah mereka sudah dilakukan tes dan dinyatakan negatif," jelasnya
 
Reza mengaku dirumah sakit hanya diberi vitamin, makan teratur, pagi-sore berolahraga, dan seminggu setelah hari itu ia dinyatakan sudah negatif.
 
"Jadi dari tindakan rumah sakit saya dapat memahami bahwa virus ini dapat dikalahkan dengan doa, semangat serta daya tahan tubuh yang baik. Dan giat-giat ini saya sampaikan kepada keluarga dan teman-teman," sebutnya.
 
Dipihak berbeda Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan (Diskes), terus mengimbau sekaligus mengingatkan warga agar tidak panik dengan penyebaran Covid-19.
 
"Warga tidak perlu panik, tapi harus tetap waspada," ujar Sekretaris Diskes Pekanbaru dr Zaini Rizaldy.
 
Dikatakan Zaini, saat ini pemerintah kota terus berupaya melakukan berbagai langkah pencegahan namun ia tetap berharap kerjasama warga dengan cara melakukan berbagai langkah pencegahan yang dianjurkan seperti menggunakan masker, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengkonsumsi makan bergizi dan sayur-sayuran, menjaga daya tahan tubuh, serta mengurangi aktivitas di luar ruangan.
 
"Ketika tidak ada keperluan penting, tidak usah beraktivitas di luar rumah," himbau dia.
 
Sementara Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST, MT, mengatakan, telah menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwako) Nomor 160 tentang Pedoman PSBM di Wilayah Tertentu dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
 
"Dalam perwako itu, kami mengajak masyarakat mengamalkan 4 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," ujarnya.
 
Dalam mengawasi 4 M itu, tugas pemerintah adalah melaksanakan 3 T. T yang pertama yakni test. 
 
"Pemerintah melakukan swab test atau rapid test kepada masyarakat baik secara massal maupun bergejala. Bila ada yang positif, maka ditelusuri kontak-kontak erat dari yang tertular tadi," jelas Firdaus.
 
Selanjutnya yaitu treatment (mengobati dan merawat yang sudah tertular). Pengobatan ini dilakukan dengan dua cara.
 
"Pertama, yang tertular dengan kategori berbahaya atau tinggi. Artinya, dia telah sakit dan membutuhkan perawatan di rumah sakit. Pasien ini wajib di rumah sakit," ucap Firdaus.
 
Kedua, penularan ringan dan sedang. Pasien ini jenis OTG.
 
"Dia positif corona tapi imunitasnya tinggi. Pasien yang seperti ini mesti diisolasi," sebut Firdaus.
 
Kalau tidak diisolasi, pasien OTG ini akan menularkan kepada keluarga dekat, teman dekat, dan kontak erat. Oleh sebab itu, memutus mata rantai virus corona dilakukan dengan isolasi. 
 
Kalau masa transisi PSBB dulu, pasien OTG boleh menjalani isolasi mandiri di rumah. Praktiknya, banyak pasien OTG yang tidak disiplin. 
 
"Karenanya sekarang kita sudah menyiapkan rusunawa dan beberapa hotel untuk pasien OTG melakukan isolasi," pungkasnya.

Loading...
BERITA LAINNYA