GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU- Edy Natar Nasution, Gubernur Riau (Gubri) mengunjungi 2 pasien yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad dan RSUD Petala Bumi, Rabu (17/1/2024).
Diketahui, dua pasien ini yakni Sumiati di RSUD Arifin Achmad, mengidap kanker mata yang beberapa hari lalu dijemput Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau.
Lalu, Syarifuddin mengidap stroke yang merupakan masyarakat terlantar. Keduanya sama-sama bersal dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan merupakan masyarakat tidak mampu.
Diceritakan Gubri Edy Nasution, saat ini Sumiati telah mendapatkan penanganan dari RSUD Arifin Achmad. Ia berharap dokter ataupun tenaga kesehatan disana bisa melakukan berbagai upaya untuk kesembuhan Sumiati.
"Beliau dari keluarga tidak mampu. Memiliki sembilan orang anak dan anaknya yang bungsu juga kedua matanya hampir tidak bisa melihat," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubri telah meminta Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk menjemput Sumiati di kediamannya di Rohil, setelah ia menerima laporan adanya masyarakat Rohil yang tidak mampu mengidap kanker mata. Mirisnya kondisi itu telah dilalui Sumiati bertahun-tahun lamanya.
Gubri menyebut, instruksi yang ia lakukan itu bukan hanya karena rasa prihatin, tapi juga tanggung jawab, di mana pemerintah harus hadir untuk masyarakat, apalagi semua ini nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT sebagai pemimpin di daerah.
Pada waktu yang sama, tidak jauh berbeda dengan kondisi Sumiati, Gubri Edy Nasution juga membesuk Syarifuddi penderita stroke di RSUD Petala Bumi. Ia menyebut, dirawatnya Syarifuddin juga merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat, apalagi Syarifuddin diinformasikan tidak memiliki keluarga alias terlantar.
"Ini bukan masalah stroke nya yang saya utamakan. Kalau maslah itu (stroke), banyak masyarakat kita yang kena stroke, tapi masalah ketelantaran, karena beliau (Syarifuddin) tidak ada keluarganya," jelasnya.
Masih kata Gubri, sampainya Syarifuddin ke RSUD Petala Bumi, diantarkan oleh tetangganya bernama Syarul. Tidak hanya itu, pemuda ini juga yang merawat dan menjaga Syarifuddin disana.
Saat dikunjungi orang nomor satu di Riau, Syarul terlihat sedang duduk dikursi tunggu sembari menjaga Syarifuddin yang tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengannya.
"Ini pasien terlantar. Ada satu (yang mengantar dan merawat) namanya Syarul. Itupun tetangganya, dialah yang merawat dan menjaga. Padahal tidak ada hubungan keluarga.
Ini pembelajaran buat kita. Orang seperti Syarul saja mau menjaga orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan. Apalagi kita yang diberikan fasilitas sama negara. Harusnya kita bisa melakukan yang terbaik (untuk rakyat dan negara)," ujar Gubri.
Saat ditanya apa langkah Pemprov Riau selanjutnya, Gubri menjawab, pihaknya akan memastikan akan melakukan penanganan dengan baik untuk pengobatan kedua pasien tersebut (Sumiati dan Syarifuddin).
"Kita harapkan penanganannya bisa sampai mereka sembuh. Namun yang utama kita tangani dulu," Gubri menurutkan.
Setelah itu, Gubri Edy Nasution juga memastikan merka tidak terlantar. Ia menyayangkan adanya masyarakat Riau yang terlantar, padahal di Riau bahkan didaerah memiliki Dinas Sosial yang tugasnya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat terlantar.
"Kita disini mempunyai fasilitas Dinas Sosial. Gunanya untuk itu salah satunya (menyelesaikan masalah masyarakat terlantar), itu amanat undang-undang, yang mana tidak boleh ada masyarakat kita yang terlantar," pungkasnya.
Gubri mengucapkan terimakasih kepada RSUD Arifin Achmad dan RSUD Petala Bumi yang telah melakukan tugas dan menindaklanjuti dua pasien tersebut dengan cepat. Ia berharap kedua pasien tersebut bisa mendapatkan pengobatan dengan baik dan dapat kembali pulih.
"Saya melihat dua rumah sakit ini sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik.
"Saya juga berterimakasih. Ini harus kita lakukan. Jangan pernah kita berpikir apapun, yang penting siapapun dia yang masuk ke sini (rumah sakit), tangani dan lakukanlah yang terbaik. Yakinlah Allah itu tidak akan pernah silap. Tidak ada satu kejadian apapun yang datang di dunia ini secara tiba-tiba. Pasti ada skenario Allah disitu," tutup Gubri Edy Nasution.