[caption id="attachment_5813" align="alignleft" width="269"] Fahmizal, karo Humas Pemprov Riau[/caption]
gagasanriau.com, Pekanbaru - Dianggarkan nya uang rakyat oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui Biro Hubungan Masyarakat (Humas) untuk memberangkatkan wartawan di Riau dengan nama "Press tour" ke Pulau Bali dan Lombok kali ini mendapat kecaman dari aktifis mahasiswa kampus di Pekanbaru.
Yopi Pranoto aktifis mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM Unri) kepada gagasanriau.com, Jumat (15/11) menilai bahwa ada korelasinya dengan upaya sistematis untuk membuat gelap pemberitaan mantan gubernur Riau yang sekarang menjadi terdakwa atas dua kasus korupsi yang melilit pinggangnya. Karena menurutnya hal ini dalam suasana sidang ketiga sang koruptor itu.
"Secara politik, saya melihat ada sekelompok orang yang dengan sengaja atau dengan digerakkan untuk mengatur sedemikian rupa bagaimana caranya kasus Rusli Zainal (RZ) ini minim dari liputan media. Kalau misalnya tidak ad a media yang mengontral kasus ini, tentu kongkalingkong dengan Hakim Pengadilan Tipikor Pekanbaru akan berjalan mulus"tegas Yopi.
"Ini bahaya, keadilan hukum akan tercabik-cabik kita evaluasi saja media mana yang akan ikut pergi jalan-jalan. Saya berharap kawan-kawan media menolak tawaran tersebut"ajak Yopi.
Sementara itu Ketua Tim Aksi BEM Unri Suyeni juga ikut berkomentar terkait program kerja Humas Pemprov Riau ini "pada dasarnya setiap program yg dibuat dan dimasukan kedalam APBD haruslah yang bermanfaat terutama bagi rakyat, dan penggunanya haruslah mengedepankan efesiensi dan efektivitas"tulisnya melalui pesan pendek.
"Kita perlu mengklarifikasi kepada Pemprov Riau apa manfaat mengeluarkan anggaran untuk jalani-jalan para pencari berita ini. Jangan sampai pemerintah menggunakan moment ini untuk menekan para wartawan berkaitan dengan pemberitaan kasus RZ yang telah masuk pada proses persidangan"tambah Suyeni lagi.
Tak ketinggalan Presiden BEM Universitas Islam Riau (BEM UIR) Yusroni Tarigan ikut juga memberikan pernyataan atas modus yang dilakukan Humas Pemprov Riau itu. "Jangan hamburkan uang rakyat untuk mem-politisir hukum yg sedang menjerat penguasa No 1 di Riau. Wartawan yang memiliki kredibilitas dan hati nurani adalah sahabat terbaik demokrasi"tulisnya juga kepada gagasanriau.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Kabiro Humas) Pemprov Riau rencananya akan memberangkatkan 35 orang wartawan nasional dan juga wartawan lokal, dan 5 orang lagi dari Kehumasan Pemprov. Fahmizal Usman ketika dikonfirmasi kebenaran "Press Tour "dia membenarkan namun menurutnya itu bukan liburan, tapi kerjasama dengan pemerintahan Nusa Tenggara Timur (NTB).
Namun ia tak merinci berapa besar anggaran yang disediakan. Tetapi dia tidak membantah kebenaran pemberangkatan wartawan tersebut. "Bukan liburan ada program dengan Pemprov NTB"tulisnya singkat melalui pesan blackberry mesengernya.
Ady Kuswanto