Daerah

Penyadapan Australia, Telkomsel dan Indosat Akan Ditinggalkan Pelanggannya

Gagasanriau.com ,Jakarta-Penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap dua operator di Indonesia sangat merugikan konsumen. Oleh karena itu, Ketua Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mendesak agar Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk bertindak tegas kepada para operator yang telah disadap oleh Australia.

Menurutnya, Kominfo harus meminta komitmen para operator dalam keamanan data para konsumen. "Kalau tidak konsumen bisa tidak percaya lagi. Karena bisnis ini kan basisnya kepercayaan," katanya Rabu (19/2).

Penyadapan tersebut, kata dia bisa disebabkan dua faktor. Pertama karena sistem keamanan yang lemah. Kedua, operator telah berupaya maksimal tapi penyadapan diluar kendali.

"Kalau begitu memang alat untuk menyadap lebih canggih daripada untuk menangkalnya. Kalau mengacu pada Undang-Undang Telekomunikasi, penyadapan itu, pelanggaran serius," ujarnya.

Seperti diketahui, Australia dilaporkan telah melakukan penyadapan terhadap 1,8 juta pelanggan dua provider Indonesia untuk kepentingan ekonomi.

Mengutip Canberra Times dalam artikel "Edward Snowden leak: Australia spied on Indonesian phones and data", Senin (17/2), sedikitnya 1,8 juta data terenkripsi pelanggan provider Telkomsel dan Indosat sudah didapatkan intelijen Australia.

Tak hanya itu, Badan Kemanaan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan partnernya di Australia, ASD, berhasil mengakses data provider Telkomsel dan Indosat pada tahun 2013.

"Sedikitnya 1,8 juta data percakapan privat pengguna Telkomsel dan Indosat," tulis Canberra Times.

Ditulis Canberra Times lagi, duet badan intelijen itu memang meningkatkan aktivitasnya di Asia sejak kasus Bom Bali tahun 2002.

NSA dan ASD, terutama memantau berbagai percakapan penting di Indonesia dan Cina.*Actual.co.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar