Meski Menyetujui RAPBD Pekanbaru, Anggota Dewan Kritik Proyek Multi Years
Gagasanriau.com.Pekanbaru-
Rapat paripurna yang diwakili oleh Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi serta Kepala Dinas dilingkungan Pemko dan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako).
Dalam agenda pandangan umum fraksi di parlemen kota tersebut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritisi masalah banjir, dan Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun, juga masalah kesedian air bersih, serta ruang terbuka hijau karena dianggap belum memenuhi syarat 30 persen.
Selain itu PKS yang diwakili oleh Sabarudi juga mengkritisi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) karena dianggap tidak siap menyiapkan materi dalam penyusunan RAPBD. Karena Sabarudi menilai proses pembahasan RAPBD harus ada dilakukan kajian yang serius jangan seperti kejadian di tahun 2014.
Terkait proyek multi years dikatakan Sabarudi ia menolak usulan program tersebut karena tidak menjadi program pririotas.
"Karena tidak dilakukan secara komprehensif, dan masalah banjir menjadi alasan utama seharusnya menjadi priioritas"kata Sabarudi.
Sementara Fraksi Golkar senada dengan PKS juga mengkritisi masalah banjir, infrastruktur seperti jalan, karena Pemko dinilai tidak mempunyai master plan dalam mengatasi banjir. Tetapi Fraksi Golkar menerima proyek multi years yang diusulkan Pemko Pekanbaru.
Secara keseluruhan pandangan umum fraksi secara keseluruhan mengkritisi dan dan menilai bahwa proyek multi years dinilai tidak tepat dan bukan masalah prioritas yang harus digesa.
Masalah banjir, adalah pokok bahasan yang menjadi kritikan karena di dalam RAPBD 2014 tidak termasuk proyek penganggaran dalam mengatasi banjir.
Didalam proyek multi years menggunakan anggaran tahun jamak Pemko Pekanbaru menganggarkan pembangunan perkantoran pemerintah, gedung Islamic Center, pembangunan jalan lingkar dan Rumah Sakit Pekanbaru dengan nilai Rp 1,7 T dari total anggaran Rp.2,7 T dan proyek tersebut menyedot anggaran hingga pada tahun 2016.
Ady Kuswanto
Tulis Komentar