Daerah

Dunia Pendidikan Kacau Balau Akibat Kabut Asap, Seluruh Sekolah Diliburkan

Gagasanriau.com.Pekanbaru-Kabut asap yang sudah dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membuat aktifitas dunia pendidikan menjadi tidak teratur alias kacau balau karena proses belajar banyak diliburkan.

Seperti yang terjadi di Kota Pekanbaru, berdasarkan hasil kajian dan tela'ah dari Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa kondisi udara Kota Pekanbaru sudah masuk Keadaan Luar Biasa (KLB), dan sangat tidak sehat, karena itu Walikota Pekanbaru menyatakan seluruh sekolah diliburkan sejak Kamis-Sabtu (27/2-1/3/2014).

Ketetapan Walikota Pekanbaru Firdaus MT tersebut disampaikan Rabu (26/2) setelah adanya rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Zulfadil yang disampaikan kepada Walikota diteruskan kepada seluruh sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, MI, SMP, MTs, SMA, dan SMK.

Kebijakan libur ini diambil, setelah Disdik Pekanbaru gelar rapat gabungan dengan seluruh Kepala Sekolah Se-Kota Pekanbaru yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Zulfadil didampingi Kabid Abdul Jamal, Rabu (26/2) siang di aula Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru kepada wartawan menyebutkan bahwa rekomendasi dan keputusan untuk meliburkan sekolah itu setelah membaca rekomendasi Dinas Kesehatan tentang kondisi udara yang sudah membahayakan kesehatan.

Serta berdasarkan masukan dari seluruh kepala sekolah yang menyebutkan kondisi proses belajar dan mengajar sudah sangat terganggu karena banyak anak-anak terserang sakit akibat kabut asap, baik dinyatakan terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan iritasi mata.

“Kita meliburkan seluruh sekolah dari PAUD hingga SMA dan SMK. Kecuali ada 5 dari 38 SMK tidak kita liburkan untuk kelas III yang sedang mengikuti ujian kompetesni keahlian yang jadwalnya tidak bisa dirubah lagi, begitu pula sekolah yang memakai boarding school atau yang di asramakan seperti SMPU Plus, Sekolah Pertanian, Sekolah Kehutanan, karena menurut Kepela sekolahnya keberadaan anak-anak lebih aman berada di ruang kelas daripada di dalam asrama,’’terang Zulfadil.

Sedangkan guru dan pegawai sekolah menurut Zulfadil tidak diliburkan atau tetap datang ke sekolah sebagaiman biasanya.

“Dan kepada pihak seko lah agar mengingatkan anak-anak selama libur tidak melakukan aktifitas di luar rumah. Dan apabila kondisi ini tidak berubah maka akan ada informasi lanjutan dari pemerintah untuk menyikapi kondisi yang tidak menguntungkan ini,’’tukasnya.

Yanti

 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar