Daerah

Pengungsi Korban Kebakaran Lahan Di Bengkalis Kesulitan Air

Gagasanriau.com.Pekanbaru-Warga yang mengungsi akibat asap pekat sisa kebakaran lahan di Kabupaten Bengkalis, Riau, kesulitan air sehingga harus jauh membeli di Kota Dumai yang berjarak 40 kilometer dari lokasi pengungsian.

"Setiap hari akhirnya kami membantu warga dengan membelikan air dari Dumai ke pengungsian menggunakan truk tangki," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten dan Pemadam Kebakaran Bengkalis M. Jalal, Pekanbaru, Jumat (28/2/2014).

Ia mengatakan sedah seminggu lebih 125 warga berada di pengungsian di Dusun Barak Aceh, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis. Sumber air dari lahan gambut telah mengering, yang membuat warga kesulitan untuk beraktivitas dan juga menghambat proses pemadaman kebakaran lahan.

Ia mengatakan, BPBD Bengkalis terus mengupayakan bantuan logistik dan air untuk pengungsi. "Kami bertanggung jawab segala keperluan pengungsi termasuk dari pendanaan juga," katanya.

Menurut dia, luas lahan dan hutan terbakar di Bengkalis saat ini diperkirakan mencapai sekitar 3629 hektare (ha), dengan lokasi terluas di daerah Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, yang mencapai 2.000 ha.

Menurut dia, Sebagian besar lokasi kebakaran berada di kebun kelapa sawit milik warga yang berusia 5-6 tahun dan sudah produktif, serta kebun akasia milik perusahaan Hutan Tanaman Industri PT SPA. Kebakaran terjadi sejak tanggal 20 Februari lalu yang  sulit dipadamkan akibat sumber air mengering, dan jarak pandang hanya mencapai 10-20 meter akibat asap pekat yang menyesakkan.

Bahkan, ia mengatakan hutan habitat harimau Sumatera juga ikut terbakar sehingga warga dan pemadam kebakaran sempat melihat empat ekor satwa liar itu berkeliaran dekat lahan yang terbakar.

Komandan Satgas Tanggap Darurat Asap yang juga Danrem 031/WB, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, pada siang ini melakukan peninjauan ke lokasi pengungsian. Ia mengatakan pengerahan pasukan Satgas dan pemadam kebakaran akan fokus di Kabupaten Bengkalis.

"Lokasi kebakran di Tanjung Leban adalah yang terparah dari beberapa tempat yang saya tinjau hari ini di Bengkalis. Personel akan lebih banyak di daerah ini karena ada pengungsian warga juga," ujarnya.(Ant)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar