Daerah

Kemenhut Dinilai Lepas Tangan Oleh BNPB Terkait Kebakaran Lahan Riau

Gagasanriau.com.Pekanbaru-Kementerian Kehutanan dinilai tertutup dan tidak pro aktif oleh Direktur Bantuan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Harmensyah terkait kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau ini.

"Yang punya areal harus ikut tanggung jawab dalam kondisi darurat di Riau. Sekarang buktinya Kementerian Kehutanan maupun jajarannya tidak mau terbuka kalau ada kawasan hutan dan konsesi perusahaan kehutanan yang terbakar," kata Harmensyah kepada Antara di Posko Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Sabtu.

Keterbukaan dari Kementerian Kehutanan akan sangat penting untuk proses pemadaman dan penegakan hukum jika berada di kawasan konsesi perusahaan. Satgas tanpa bantuan Kemenhut akhirnya mendapatkan sumber titik api berada di kawasan konservasi dan perusahaan HTI dari pemotretan menggunakan pesawat tempur Skuadron 12 Lanud Roesmin Nurjadin, dan dicek ulang oleh tim ahli dari BNPB dan Dinas Kehutanan Riau.

Menurut dia, plotting 43 titik api hasil survei Satgas udara di peta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) menunjukkan sebanyak 25 titik di area "open access", dan tiga titik di Cagar Biosfir Giam Siak Kecil.

Selain itu, 15 titik api juga terdapat di area konsesi hutan tanaman industri (HTI).

Ia menjelaskan, area "open access" merupakan area hutan yang belum diberikan hak pengeloaannya ke pihak manapun. Area tersebut dahulu merupakan milik perusahaan pemegang izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH), tapi karena habis masa pengelolaanya, maka dikembalikan ke negara dan kini di bawah pengelolaan Kemenhut.

"Hasil ini mengindikasikan bahwa mayoritas kebakaran hutan berasal dari areal open access dan cagar biosfir karena masyarakat membuka lahan dengan pembakaran. Area tersebut berada di bawah pengelolaan Kemenhut," katanya.

Ironisnya, upaya Satgas untuk melakukan pemadaman di cagar biosfer menggunakan helikopter bom air gagal akibat asap terlalu pekat menurunkan jarak pandang di bawah batas aman 1.000 meter. Jarak pandang di Pekanbaru tercatat di bawah 800 meter, Kabupaten Pelalawan 450 meter dan Bengkalis kurang dari 100 meter.

Berdasarkan data BMKG di Posko Tanggap Darurat Asap Riau di Lanud Roesmin Nurjadi, Pekanbaru, jumlah titik panas kini mencapai 963 titik di sejumlah wilayah Riau, khususnya di Kabupaten Bengkalis. Jumlah tersebut meningkat dari hari sebelumnya, yakni 359 titik.(Ant)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar