Daerah

Lahan Konservasi Terbakar, 72 Unit Rumah Penduduk Hangus

Gagasanriau.com.Inhil-Entah dilakukan dengan sengaja atau tidak, puluhan hektar lahan konservasi milik Perusahaan PT THIP dan PT SPA yang berada di Desa Tanjung Simpang Kampung Danau Kecamatan Pelangiran pada Sabtu (22/2) Pukul 13.30 Wib terbakar. Kebakaran ini tentunya juga menjadi salah satu sumbangsih kabut asap dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) untuk Riau.

Kebakaran lahan ini merembet kerumah warga yang tidak jauh berada dari lahan tersebut, yang akhirnya meratakan 72 unit rumah yang terdiri dari 90 KK (300 jiwa, red) terpaksa harus kehilangan tempat tinggal. Para korban yang tidak tahu harus kemana memilih untuk tetap bertahan walaupun harus tinggal diatas perahu sampan yang dilindungi dengan terpal seadanya dan sebagian warga harus tinggal di tenda-tenda darurat.

Kebakaran yang meluluhlantahkan 72 unit rumah yang terdiri dari 90 KK ini pertama kali terlihat dari salah satu rumah warga yang bernama Sitorus, diduga kuat kebakaran bermula dari percikan api akibat kebakaran lahan PT THIP yang kemudian terbang ke pemukiman warga yang ditempati oleh 300 Jiwa yang kini tidak tahu nasibnya bagaimana.

Kapolres Inhil AKBP Suwoyo Sik MSi menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab pasti terjadinya kebakaran yang meluluh lantahkan 72 unit rumah warga tersebut. Karena pihaknya masih menunggu Timpuslabpor Medan yang telah melakukan olah TKP. "Kita menduga ini akibat rembetan percikan api yang disebabkan oleh kebakan lahan PT THIP dan PT SPA," papar Suwoyo yang saat itu melakukan kunjungan bersama Asisten 2 Setda Kabupaten Inhil Fauzan. Sabtu (1/3) Pelangiran

Sambungnya lagi, kita tidak bisa pastikan sampai kapan korban ini harus mengungsi diatas perahu dan tenda-tenda darurat yang didirikan mereka secara swadaya.

Sementara itu Asisten 2 Setda Kabupaten Inhil Fauzar menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan-batuan kepada korban kebakaran. "Kita telah berikan bantuan-bantuan kepada mereka yang menjadi korban kebakaran beberapa waktu lalu," terangnya.

Edy salah satu korban sangat mengharapkan perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Inhil, karena tak ada sedikitpun yang tersisa dari dirinya. "Kita sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah. Kita juga sangat mengharapkan bantuan-bantuan untuk mendirikan rmah kembali. Selain itu kita juga sangat membutuhkan tenda dan juga air bersih untuk dikonsumsi," harpaya.

Menurut Ketua RT  setempat hampir 50 persen penduduk Kampung Danau adalah pendatang dari berbagai daerah yang telah menetap kurang lebih hampir 18 Tahun. Tapi entah apa sebabnya selam 18 Tahun mereka tinggal disana satu orangpun penduduknya tak miliki identitas (Kartu Tnda Penduduk, Red). "Sampai hari ini, kita sama sekali tidak pernah punya  KTP pak," imbuh Ketua RT Kampung Danau.

"Alhamdulillah bantuan-bantuan terus mengalir, baik dari Pemerintah Kabupaten Inhil dan Kapolres Inhil, bantuan-bantuan juga berdtangan dari prusahaan-perusahaan yang ada di Kecamatan Pelangiran ini, namun bantuan-bantuan yang datang saat ini hanya berupa sembako saja," sebutnya lagi.

Kita sangat mengharapkan bantuan-bantuan berupa tenda, air bersih untuk dikonsumsi dan juga obat-obatan. Karena saat ini kita sangat mengharapkan semua itu. tandasnya.

Ragil Hadiwibowo

 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar