Daerah

Titik Api Hilang, PT. Arara Abadi Sengaja Membakar Lahan

Gagasanriau.com, Pekanbaru-PT. Arara Abadi Grup Perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) grup Sinar Mas berdasarkan pantauan Satgas Pasukan Darat Operasi Darurat Asap Riau, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, perusahaan tersebut sengaja membakar lahannya karena kabut asap berkurang.

"Dengan logika sederhana kita sudah bisa tahu dengan mudah. Ini pembakaran jilid dua," ujarnya Rabu (26/3/2014).

Ia menjelaskan, kebakaran di konsesi HTI perusahaan di daerah Bukit Kapur, Riau itu terjadi tidak lama setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak dari kunjungannya di Provinsi Riau pada pertengahan Maret. Tidak lama setelah itu Riau diguyur hujan yang membuat titik api sempat nihil.

"Saya terbang dengan helikopter melihat langsung lahan PT Arara di daerah Bukit Kapur, itu sengaja dibakar," ucapnya.

Sejak tanggal 24 Maret lalu titik api kembali muncul hingga mencapai 45 titik kebakaran yang tersebar di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Dumai. Akibatnya, asap pekat kembali mencemari udara termasuk di Kota Pekanbaru.

"Orang itu (Sinar Mas) sempat menyangkal tidak ada kebakaran, saya suruh dia lihat sendiri pakai helikopter," tegasnya.

Perwira yang juga Komandan Korem 031/WB itu mengatakan, indikasi pembakaran di lahan-lahan yang sebelumnya sempat terbakar dan padam terlihat jelas dari kondisi di lapangan. Sebabnya, lahan-lahan tersebut, termasuk di konsesi PT Arara Abadi yang bekas terbakar, menyisakan sampah sisa-sisa pembakaran yang tidak sempurna.

Ia menduga, sisa-sisa pembakaran lama itu sengaja dikumpulkan dan dibersihkan dengan cara dibakar sebelum lahan ditanami lagi.

"Mau ditambah sebanyak apa pun personel lagi ini tidak akan selesai kalau pembakaran terus terjadi," katanya.

Wakil Komandan Satgas Operasi Terpadu Darurat Asap Riau, Mayjen TNI Iskandar M. Sahli, menambahkan bahwa pasukan pemadam kebakaran dari Satgas diturunkan untuk memadamkan kebakaran di konsesi PT Arara Abadi untuk membantu kerja personel pemadam kebakaran dari perusahaan.

"Petugas dari perusahaan cukup banyak, ada yang diperbantukan dari Jambi juga. Tapi anehnya kok dari mereka ada yang bawa minyak segala," ujarnya.

Menurut data Satgas, luas kebakaran di Riau sejak akhir Februari lalu sudah mencapai lebih dari 20.700 hektare. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya menginstruksikan agar pemadaman kebakaran dan asap di Riau dapat tuntas selama tiga pekan terhitung sejak tanggal 15 Maret, yang artinya sisa waktu yang tersisa tinggal delapan hari lagi. Presiden juga menambah satu brigade pasukan TNI untuk membantu pemadaman kebakaran di Riau.

Humas PT Arara Abadi, Herwansyah ketika dikonfirmasi mengatakan akan memeriksa ke lapangan perihal laporan dari Satgas Darurat Asap Riau.

"Kita akan periksa dulu. Setiap ada laporan yang masuk tentu akan ditindaklanjuti," ujarnya.(Ant)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar