Daerah

Perang Dingin Wartawan VS Pemprov Riau Berlanjut

Gagasanriau.com, Pekanbaru-Dampak dari aksi massa kalangan kuli tinta atas tindakan atau sikap arogan Satgas Asap beberapa waktu serta kemarahan Gubernur Riau, Annas Mammun kepada wartawan karena dianggap menulis berita bohong seakan menjadi perang dingin terbuka.

Soalnya para pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau sampai saat ini bungkam massal ketika hendak dimintai keterangan setiap agenda yang mereka lakukan.

"Nanti saja ya, saya buru-buru. Ada acara rapat di Masjid Agung An-Nur," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Zaini Ismail menghindari kerumunan wartawan di depan Kantor Gubernur Riau yang berada di Pekanbaru, Rabu (26/3/2014).

Zaini pun langsung bergegas meninggalkan kerumunan wartawan dan menghindari untuk menjawab sejumlah pertanyaan para kuli tinta tersebut dengan memilih lewat pintu belakang Kantor Gubernur Riau setinggi tiga lantai.

Ketika disambangi sejumlah wartawan ke Masjid Agung An-Nur terkait hasil rapat tertutup dengan membahas bersama pengurus yayasan masjid, Sekdaprov Riau tetap memilih bungkam terkait dengan rencana pembangunan sekolah di area masjid tersebut.

Sikap serupa ditunjukkan juga oleh Kepala Biro Hukum Setdaprov Riau, Sudarman yang turut hadir dalam rapat di Masjid Agung An-Nur. Dia tidak bersedia berbicara hasil rapat tersebut.

"Jangan dengan saya lah, bukan kewenangan saya. Langsung tanya ke Pak Sekda," ujarnya menutup pembicaraan.

Aksi bungkam tersebut diduga merupakan dampak dari Solidaritas Wartawan untuk Tansparansi (Sowat) yang melakukan aksi boikot terkait pemberitaan penanganan kabut asap Riau sampai adanya pernyataan maaf langsung dari Gubernur Riau Annas Maamun.

Puluhan wartawan dari berbagai media lokal dan nasional, baik cetak maupun elektronik melakukan aksi unjuk rasa damai di depan pintu masuk sampai di depan halaman Kantor Gubernur Riau pada Kamis (20/3).

Unjuk rasa yang dilakukan itu buntut dari ketegangan yang terjadi di Posko Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau yang berada di Kompleks Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin.

Gubernur Riau, Annas Maamun saat berada di Posko Penanggulangan Bencana Kabut Asap mengomentari pemberitaan wartawan tentang "Presiden Marah". Sontak saja, wartawan yang hadir ikut berang dan mendesak agar Gubernur mencabut pernyataannya yang terkesan melecehkan pers dan media.

Tindakan arogan ditunjukkan Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau yang juga Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto kepada wartawan yang hadir pada saat konferensi pers dengan mengusir mereka.

"Sudah, diam kalian, kalau saya bilang diam, ya diam. Jangan membantah. Jangan cas cos aja. Sudah kalau begini, keluar saja kalian semua. Wartawan semua tolong dikeluarkan," teriak Prihadi kepada para anggotanya.

"Kalian ini tidak bisa diatur, sudah kalian semua (wartawan), keluar dari ruangan sekarang juga," katanya.(Ant)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar