Daerah

Selama Mematikan Api Kebakaran Lahan Riau, Negara Hamburkan Uang Rp160 Miliar

Gagasanriau.com, Pekanbaru-Negara harus merogoh kocek dalam-dalam untuk mematikan kebakaran lahan dan mengakibatkan asap luar biasa dalam medio Januari-Maret akibat ulah perusahaan pembakar lahan.

Seperti yang disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan untuk menyewa dua pesawat jenis B200 dalam waktu 45 hari dibutuhkan biaya sebesar Rp160 miliar untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhula) di Riau pada tahun ini.

"Penyewaan satu unit pesawat B200 dalam rentang waktu 45 hari menghabiskan anggaran sebesar Rp80 miliar, jika dua pesawat sudah 160 miliar. Tidak mungkin anggaran sebesar itu wajib disediakan setiap tahun untuk Riau saja," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif di Pekanbaru, Rabu (2/4/2014).

Hal itu diutarakan dalam rapat kordinasi yang dihadiri Gubernur Riau Annas Maamun, Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Asap Riau Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, bupati/wali kota, kapolres, camat dan lurah se-Riau.

Pada kesempatan itu, Syamsul sekaligus berpamitan pada gubernur, bupati/wali kota, kapolres, camat, lurah dan seluruh masyarakat di Riau sehubungan dengan berakhirnya masa tugas sebagai Ketua Tim Penanggulangan Bencana Kabut Asap dan Karhutla di Riau pada Kamis (3/4).

Menurut dia tidak mungkin pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Riau terus menggelontorkan anggaran yang begitu besar setiap tahun hanya menangani bencana asap.

Dirinya berharap agar setelah berakhirnya masa tugas tersebut terutama pemerintah provinsi bisa melanjutkan program-program serta upaya yang sudah dijalankan BNPB bersama tim satgas tingkat Riau.

"Masa tugas saya yang diberikan presiden berakhir besok dan terima kasih atas kerjasamanya. Saya yakin Pemprov Riau bisa mengejar penanganan ini dengan sebaik dan secepat mungkin," ucapnya.

Dia juga yakin kepada Gubernur Riau Annas Maamun dalam kepemimpinannya membangun provinsi itu bisa mengatasi berbagai permasalahan-permasalahan bencana terutama asap yang tengah melanda Riau saat ini.

Ia bercerita bahwa daerah yang menjadi rutinitas untuk dikunjungi menyelesaikan kabut asap dan karhutla adalah Riau. "Kalau bisa jangan terjadi lagi. Saya paling sering ke Riau bersama tim menangani kabut asap dan kebakaran saja," pintanya.

Wakil Komandan Satgas Karhutla Mayjen TNI Iskandar mengatakan bahwa pihaknya akan segera meninggalkan Riau, karena sudah menjalankan tugas pemadaman api. Maski demikian, pihaknya akan terus melakukan koordinasi terutama memantau titik api di Riau.

"Kami khawatirkan api yang sudah padam, akan menyala kembali. Khususnya pada musim kering nanti yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei," katanya.

Untuk itu, pihaknya tetap menyiapkan satu unit pesawat untuk memadamkan api yang selaku siaga. "Pesawat ini mampu mengambil air langsung dari laut dan menyiramkan ke titik api," ucapnya.

Gubernur Riau Annas Maamun menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah berupaya membantu penanganan bencana kabut asap di Riau yang membuahkan hasil.

"Kami mengucapkan terima kasih pada Pak Presiden karena telah membantu menangulangi asap ini," katanya.(Ant)

 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar