Daerah

Pemkab Pelalawan Serius Kembangkan Potensi Perikanan

Gagasanriau.Com. Pelelawan- Potensi perikanan di Kabupaten Pelalawan sangat prospektif untuk dikembangkan. Hal ini didukung dengan sebahagian besar wilayahnya dialiri oleh sungai Kampar dan anak-anaknya sungainya.

Selain sungai utama yakni Sungai Kampar, terdapat juga anak-anak sungainya yaitu: Sungai Kampar Kiri, Sungai Segati, Sungai Nilo, Sungai Kerumutan (yang mengalir dari arah selatan Sungai Kampar), serta Sungai Pelalawan, Sungai Selampaya, dan Sungai Serkap (yang mengalir dari arah utara Sungai Kampar).

Dengan potensi yang ada merupakan sumber mata pencaharian bagi sebahagian masyarakat perikanan khususnya berupa usaha penangkapan. Di samping perikanan tangkap, Pelalawan juga memiliki potensi yang sangat besar sebagai daerah yang mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha budidaya ikan, baik budidaya kolam, keramba maupun tambak. Keberadaan Kabupaten Pelalawan sangat penting dalam menunjang dan menyangga kebutuhan akan ikan segar dari per airan umum/sungai bagi Pekanbaru, sebagai ibukota Propinsi Riau.

Hanya saja, potensi perikanan yang ada tersebut belum dikembangkan secara optimal. Pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan haruslah berazaskan kelestarian disamping azas manfaat. Semakin tingginya intensitas pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan, semakin besar pula ancaman terhadap kelestariannya, maka semakin penting pula memelihara ketertiban pengelolaannya disamping itu dengan banyaknya danau/tasik sehingga sangat potensial untuk pengembangan budidaya air tawar, dan untuk pengembangan budidaya air payau seperti tambak potensial dikembangkan di Pulau Mendol Kecamatan Kuala Kampar dengan ketersedian lahan ± 1.745 Ha, Serta untuk pengembangan budidaya ikan dikolam dilaksanakan di Kec. Bandar Sei Kijang, Pangkalan Kuras,Ukui, Pangkalan Kerinci, Bunut dan Kerumutan.

Perairan laut yang berpotensi dikembangkan diKabupaten Pelalawan hanya berada di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk Meranti. Adapun aktifitas perikanan yang ada di perairan laut tersebut adalah penangkapan ikan, sedangkan aktifitas budidaya oleh masyarakat belum begitu berkembang, seperi daerah daratan dan sungai.

Kabupaten Pelalawan memiliki luas area potensi perikanan tangkapan perairan laut di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk Meranti Kabupaten Pelalawan sekitar 1.088,10 ha. Sedangkan luas ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sekitar 5.207,70 ha. Lahan yang telah dimanfaatkan + 272,03 Ha.

Potensi perikanan lainnya pada tahun 2013 lalu diperkirakan: Lahan Budidaya Kolam : 8.203 Hektar, BudidayaKeramba : 217.820 Unit. Budidaya Tambak : 2.100, Perikanan Tangkap (Laut) : 323,4 KM2, perairan Umum Daratan(PUD) :369,73 KM2, Kawasan Hutan Bakau : 6.203 Hektar, Rawa / Danau : 7.458 Hektar, Panjang Garis Pantai : 182,34 KM.

Di Propinsi Riau total jumlah pulau yang ada berjumlah 1.917 pulau. Menurut sumber data BPS Kabupaten Pelalawan pada Tahun 2010 untuk wilayah Kabupaten Pelalawan tersebar 33 Pulau di 4 kecamatan ( Kuala Kampar, Teluk Meranti, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci ) yang mana diantaranya : Jumlah pulau yang ada di wilayah Pesisir : 23 Pulau Jumlah pulau yang Perairan Umum Pedalaman (PUD): 10 PulauKomoditas potensial yang dapat dikembangkan untuk perikanan di Kabupaten Pelalawan antara lain :

1.  Kolam : Ikan Baung, Patin, Nila, Bawal, Gurami, Selais, Katung, dan Lele.

2.  Keramba : Ikan Baung, Bawal, Nila, Patin, Selais, Katung danTapah.

3. Tambak : Udang dan Bandeng. Sedangkan untuk kegiatan pasca panen hasil perikanan, produk yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah Ikan Asap ( Salai ), Ikan Kering/Asin (Lomek Kering dan Udang Pukul), Ikan Presto (Bandeng, Tongkol/Serai), dan tepung ikan.

Meski potensi perikanan dan kelautan tersebut belum dikelola maksimal. Bertahap, tapi pasti, potensi ikan akan terus digenjot untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Salah satu caranya, dengan budidaya bibit dan pengelolaan ikan secara tradisional.

Hal ini dikatakan Bupati Pelalawan HM Harris bersama Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Ir Arizal,M.Si saat meninjau lokasi kolam pembibitan ikan di belakang kantor Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Pelalawan Kompleks Bhakti Praja Pangkalan Kerinci. Di lahan seluas 1 hektar ini, terdapat 20 kolam dengan berbagai jenis ikan air tawar,yakni ikan patin, nila, baung, tapa dan ikan toman.

Menurut Pejabat Nomor Satu di Kabupaten Pelalawan ini, Pelalawan yang dibelah oleh Sungai Kampar dari Kecamatan Langgam hingga Kecamatan Kuala Kampar, selain memiliki komoditi karet dan sawit, ikan juga merupakan salah satu komoditi terbesar daerah ini. "Melihat potensi yang sangat menjanjikan ini, kita akan memprogramkan budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan secara tradisional," ungkapnya.

Tujuan dari program budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan secara tradisional, sambung mantan Ketua DPRD Pelalawan dua periode ini semata-mata untuk meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat yang menjadikan ikan sebagai mata pencahariannya.Kenapa komoditi ikan berpeluang besar meningkatkan ekonomi masyarakat, Harris yang juga politisi besutan Parpol lambang Pohon Beringin ini menyebutkan, sejauh ini kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat di Kabupaten Pelalawan masih dilakukan dengan cara melakukan pemasokan ikan dari luar daerah.

Padahal, sebut Bupati, Provinsi Riau khususnya Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang kaya akan penghasilan komoditi airnya yakni ikan yang berasal dari aliran Sungai Kampar. Masih kata Bupati, meski budidaya ikan itu sendiri sudah ada dan sudah berlangsung cukup lama, namun belum memenuhi kebutuhan sendiri. "Buktinya kita masih memasok produski ikan dari luar daerah seperti Sumbar dan Medan," paparnya sambil menambahkan, dengan adanya program budidaya pembibitan dan pengelolaan komoditi ikan ini nantinya, maka diharapkan kedepannya kebutuhan akan konsumsi ikan di kabupaten yang bermotto Tuah Negeri Seiya Sekata ini dapat terpenuhi.

Dan program ini juga lanjut Harris, guna meningkatkan hasil perekonomian bagi para petani ikan atau nelayan di Kabupaten Pelalawan. "Masyarakat yang berada di sepanjang aliran Sungai Kampar dan Pesisir meski mereka memiliki kebun misalnya, namun masih menggantungkan hidup dari sungai, yakni mencari ikan di sungai baik untuk memenuhi konsumsi sendiri maupun untuk dijual ke pasar tradisional.Nantinya dengan program ini tentunya diupayakan produksi ikan kita meningkat, tak hanya untuk konsumsi sendiri, tapi juga bisa kita berdayakan dengan produksi lainnya," papar Harris.

Tidak hanya memprogramkan budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan, sambung mantan Ketua ADKASI ini, Pemkab Pelalawan melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindag dan Pasar) juga akan memprogramkan pengolahan hasil hewan air ini dalam bentuk produksi abon ikan.

"Jadi kita juga programkan pengolahan ikan menjadi abon ikan yang akan didistribusikan untuk masyarakat banyak. Dengan demikian, maka Insya allah kedepannya Pelalawan ini akan menjadi sebagai salah satu dearah penghasil abon ikan baik di dalam maupun diluar daerah Kabupaten Pelalalawan ini. Tak hanya akan membantu masyarakat, tapi dengan adanya hasil produksi abon ikan ini, maka tentunya akan menjadi sumber PAD Pelalawan," beber Harris.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan Ir A Rizal,M.Si menyebutkan, terkait program yang dtelorkan pimpinannya itu, mengaku sangat apresiasi dan menyambut baik terhadap program tersebut. Pasalnya, program ini dinilai jelas sangat membantu masyarakat yang mencari penghasilan hidup sebagai petani ikan dan nelayan.

[caption id="attachment_13484" align="aligncenter" width="443"]serahkan bantuan serahkanbantuan[/caption]

Ditambahkan Arizal, saat ini pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap tiga kelompok petani ikan di Kabupaten Pelalawan. Adapun tiga kelompok petani ikan tersebut yakni Kelompok Usaha bersama (KUB) Nelayan Tangkap yang berjumlah sebanyak 215 kelompok. Kemudian ada kelompok pembudiya ikan (Pokdakan) berjumlah 115 kelompok dan Unit Pengelola ikan (UPI) sebanyak 714 orang. "Seiring dengan adanya rencana program pak Bupati ini, maka insya Allah kedepannya, kesejahteraan bagi masyarakat petani ikan di Kabupaten Pelalawan ini dapat tercapai. Apalagi pada tahun 2012 lalu, produksi ikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat daerah mencapai 31,92 kg perkapita pertahunnya," papar Arizal.

Kadiskanlut juga memaparkan dengan visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan adalah ”Menjadi Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan yang Maju dan Unggul Tahun 2030” pihaknya juga menjelaskan beberapa program lain dari Satker yang dipimpinnya pada tahun 2013 terkait Bidang Budidaya Perikanan, baik menggunakan APBD Pelalawan 2013 maupun bantuan APBN, pihaknya telah memprogramkan pengembangan budidaya ikan berupa peningkatan sarana produksi bagi wirausaha perikanan budidaya di KabupatenPelalawan.

"Dalam program ini sebanyak 8 kelompok mendapatkan bantuan berupa bantuan pakan ikan dan benih ikan. Kelompok tersebut di Kecamatan Bandar Petalangan, Bunut, Ukui, Kerumutan Bandar Seikijang, Pelalawan, Langgam dan Pangkalan Kerinci," sebutnya.

Selain itu masih dijelaskannya, Diskanlut Pelalawan memiliki program dan sedang dilaksanakan yakni program peningkatan sarana produksi bagi UPR/KPR dan kelompok pembudidaya ikan."Pada bidang ini, bantuan yang diberikan berupa calon induk/induk ikan dan bantuan pakan induk. Sebanyak 4 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kerumutan mendapatkan bantuan ini," katanya.

Sedang pada program pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya kata Arizal, pihaknya memberikan bantuan berupa keramba galvanis, bantuan benin ikan baung dan pakan ikan. Sebanyak 4 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Langgam dan Pelalawan menerima bantuan ini. Masih pada tahun 2013 ini juga lanjut mantan Kepala BKD Pelalawan, program lain yang juga menyentuh langsung masyarakat yakni pemberdayaan usaha mina pedesaan (PUMP) perikanan budidaya di Kabupaten Pelalawan. Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan di Kabupaten Pelalawan diinformasikan sebanyak 18 kelompok mendapatkan bantuan tersebut. Diantaranya di Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan, Bunut dan Ukui.

Di bidang pengolahan hasil perikanan imbuh dia, ada program pengembangan system penyuluhan perikanan dengan melakukan pembinaan mutu dan pendampingan nelayanan pengolahan. "Dalam program ini masyarakat petani dan nelayan mendapatkan bantuan berupa coldbox 100 liter sebanyak 280 unit untuk 22 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Langgan Pelalawan, Kerumutan dan Kuala Kampar," ujarnya sambil menambahkan ada juga bantuan berupa alat perontok sisik ikan sebanyak 44 unit untuk 11 kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kuras, Langgam, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci.

Disamping itu juga, Diskanlut Pelalawan juga memprogramkan pemberdayaan usaha mina pedesaaan (PUMP) perikanan pengolahan di Kabupaten Pelalawan melalui dana APBN.Berdasarkan informasi ada 5 kelompok yang mendapatkan bantuan ini di Kabupaten Pelalawan pada tahun ini. Sedangkan Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K), program yang dilaksanakan yakni pengembangan perikanan tangkap. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap dengan memberikan bantuan kapal perikanan 3 GT sebanyak 4 unit untuk 4 kelompok di Kecamatan Kuala Kampar.

‘’Kita juga menyerahkan bantuan perahu motor perairan umum daratan (PUD)1 GT sebanyak 26 unit untuk 3 kelompok di Kecamatan Pelalawan dan Teluk Meranti, bantuan cold box 100 liter sebanyak 55 unit untuk 11 kelompok diKecamatan Pelalawan, Teluk Meranti dan Kuala Kampar serta bantuan jarring insang 2.5 sebanyak 260 unit untuk 38 kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kerinci, Teluk Meranti, Pelalawan dan Kuala Kampar,’’tukas Arizal.

Program lain yang juga sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayana khususnya, Arizal menyebutkan pihaknya berkerjasama dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) juga menggelontoran program sertifikat hak atas tanah (Sehat) nelayan dari APBN.

Sebanyak 200 persil program sertifikat tanah gratis kepada nelayan ini merupakan kerjasama antara BPN dan DPK pusat dengan pelaksana BPN dan didampingi Diskanlut Kabupaten Pelalawan. Sehat gratis ini diberikan kepada masyarakat nelayan yang ada di 5 kecamatan yakni, Teluk Meranti, Pelalawan, Pangkalan Kuras, Langgam dan Pangkalan Kerinci.

[caption id="attachment_13483" align="aligncenter" width="443"]sebarbenih Harris Sebar Benih[/caption]

Ditambahkannya, melalui program pemberdayaan usaha bina pedesaan (PUMP) perikanan tangkap di Kabupaten Pelalawan dengan APBN. Sebanyak 5 kelompok di Kabupaten Pelalawan akan menerima bantuan ini. "Seluruh program pada 2013 ini, sudah ada yang terlaksana dan sudah dinikmati manfaatnya oleh masyarakat juga masih ada dalam tahapan penyaluran bantuan. insyaAllah jelang akhir tahun semuanya akan tuntas," paparnya sambil menyebutkan sebagai Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan yang Maju dan Unggul Tahun 2030” maka Diskanlut telah menetapkan 5 misi guna menggiring seluruh program tersebut, yaitu;meningkatkan Kualitas dan Kuantitas aparatur dan masyarakat perikanan, meningkatkan pengelolaan sumber daya Perikanan dan Kelautan yang berkelanjutan dan lestari, meningkatkan infrastruktur Perikanan dan Kelautan, meningkatkan pelayanan, promosi dan kemitraan usaha Perikanan dan Kelautan dan menciptakan industri Perikanan dan Kelautan yang berbasis pedesaan.***(Advertorial)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar