Daerah

Forum Diskusi: "Kita Ingin Mencerdaskan, Bukan Menggulingkan Annas Maamun Gubernur Riau

Gagasanriau.com, Pekanbaru-Forum Diskusi yang diadakan oleh Forum Pers Mahasiswa (Fopersma) dan alumni Narasi Sumatera Kelompok Kerja Riau yang diadakan Jumat sore (25/4/2014) mengulas tentang pemerintahan dinas oleh Gubernur Riau Annas Maamun, menyimpulkan bahwa tidak upaya ingin menggulingkan pemerintah yang sah, tapi lebih kepada mengkritisi dan mencerdaskan pemerintah dalam membuat kebijakan.

Diskusi yang mengupas lebih mendalam terkait menolak dinasti Annas Maamun juga evaluasi kinerja 100 harinya, dihadiri oleh berbagai elemen gerakan mahasiswa dan ormas di Riau, diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau, BEM UIR, dan aktifis mahasiswa lainnya, serta beberapa aktifis anti korupsi seperti Riau Corruption Trial, Riau Watch Corruption, dan Ketua organisasi wartawan Syahnan Rangkuti dari Solidaritas Wartawan untuk Transparansi (Sowat).

"Tidak ada keinginan kita untuk menggulingkan pemerintahan yang sah Annas Maamun ini, tapi bagaimana kita ingin mencerdaskan beliau dalam membuat kebijakan dalam pengangkatan pejabat, karena ini menyangkut uang negara lho"papar Syahnan kepada peserta diskusi.

Senada apa yang disampaikan oleh aktifis mahasiswa Yopi Pranoto,"proses pengangkatan keluarga Gubernur Riau ini tentunya harus melalui proses yang prosedural, karena kebijakan yang diambil saat ini terlihat seperti mengedepankan libido kekuasaan yang luar biasa dari seorang Annas Maamun"tutur Yopi.

Diskusi yang berlangsung hangat dan kritis disebuah ruangan kampus Unri di jalan Gobah Pekanbaru itu, dipenghujung diskusi menghasilkan kesimpulan bahwa "Atuk" Annas Maamun Gubernur Riau, harus mendengar dan menerima kritik dari masyarakat Riau karena dengan tetap mengedepankan sikap arogannya pemerintahan tidak akan berjalan secara harmonis.

Sebagai catatan Annas Maamun yang baru menjabat sebagai Gubernur Riau ini dalam hitungan pekan sembilan keluarganya dilantik dan diangkat menjabat posisi strategis di lingkungan Pemerintah Provinsi, dan mengundang protes dari berbagai kalangan karena dianggap sangat kental budaya nepotisme.

Namun kebijakan Annas Maamun tersebut, ketika dikritik oleh masyarakat ditanggapi dengan sikap arogan sang Gubernur, hal ini terjadi saat seorang wartawan media online Riau meminta tanggapannya malah menanggapinya dengan kata-kata kotor.

Dan ini bukan pertama kalinya Annas Maamun berlaku buruk kepada wartawan, karena sebelumnya Gubernur Riau yang usianya tertua di Indonesia ini pernah didemo kalangan kuli tinta alias wartawan karena mengusir wartawan saat peliputan di Posko Satgas asap beberapa waktu yang lalu.

Ady Kuswanto

 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar