Daerah

Annas Maamun Gubernur Riau: "Sesekali Apo Salahnya Mencarut"

Gagasanriau.com, Pekanbaru-Seperti yang lansir oleh media online lokal undangan Gubernur Riau Annas Maamun kepada Pemimpin Redaksi (Pimred) media massa pada Jum'at malam (2/4/2014) di rumah dinas kediamannya Jalan Diponegoro Pekanbaru hanya sebatas mendengar celoteh dan curhatan sang atuk saja.

Annas Mammun menunjuk mantan Ketua DPRD Riau Chaidir sebagai "juru damai"nya dan dalam kata sambutannya Chaidir mengharapkan ketegangan antara Gubri Annas dengan media massa tak berlanjut.

Bahkan tak jelas apa maksudnya Chaidir menyarankan perlu dibangun "hubungan yang saling menguntungkan" antara Gubri Annas sebagai pemimpin pemerintahan dengan media sebagai lembaga kontrol.

Dilain pihak Gubernur Riau Annas Maamun terkait kata-kata kotor atau carutan yang pernah disampaikannya kepada wartawan lelaki lanjut usia ini mengatakan bahwa hal tersebut disampaikannya karena terbiasa bercanda dan keceplosan.

"Kebiasaan saya bercanda inilah yang membuat saya kadang keceplosan bicara dan itu kemudian menjadi heboh di media massa,"ujarnya (riauterkini).

Meskipun ia menjawab pertanyaan wartawan ketika kata-kata kotor ia sampaikan dengan nada tinggi dan emosional namun menurutnya itu bercanda.

"Sesekali apa salahnya mencarut. Tak akan gubernur berdoa terus. Berdoa terus, sesekali mencarut jugo,"katanya ringan.

Akibat kata-kata kotor ini, tak ayal Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi merasa tersinggung dengan carutan Annas, karena disinyalir bahasa buruk yang disampaikannya bernada rasis hingga merendahkan suku lain.

Bahkan ketika menghadap Mendagri, Gubernur usia paling tua se- Indonesia ini dinasehati untuk berlaku bijak dan sopan kepada sesama.

"Kata Mendagri, wartawan jangan dilawan. Saya bilang saya tak melawan, tapi wartawan tu yang sudah tak berbuat elok dengan saya,"papar gubernur.

Namun dari pertemuan tersebut, tidak ada solusi dan catatan yang bisa dihasilkan, karena pertemuan tersebut hanya ruang Annas Maamun untuk curhat dan mendengar kegalauan hati sang gubernur saja.

Arif Wahyudi

 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar