gagasanriau.com- Puluhan warga Kelurahan Tanah Datar kecamatan Pekanbaru kota Kamis 17/1/2013 sekitar pukul 12.00 wib mendatangi plaza Star Citi yang berada di jalan Jenderal Sudirman.
Plaza Star Citi yang baru beberapa bulan beroperasi di kota Pekanbaru ini di demo warga sekitar karena tidak memperdulikan tentang kesempatan bekerja bagi warga sekitar yang sudah diatur di dalam Peraturan Daerah kota Pekanbaru No4 tahun 2002 dimana setiap badan usaha yang beroperasi wajib memperkerjakan masyarakat tempatan
Ahmad Jais 41 tahun warga Kelurahan Tanah Datar”kami seperti tidak dianggap oleh pihak plaza padahal sebelumnya mereka berjanji akan memperkerjakan pemuda tempatan namun sampai beroperasinya perusahaan ini tak satupun warga kami diperkerjakan”Ahmad Jais menjelaskan.
Erwin ketua Karang Taruna kelurahan Tanah Datar”mereka Cuma pasang janji saja kepada kami yang katanya akan memperkerjakan pemuda tempatan tapi sekarang mereka tetap beroperasi tanpa rasa peduli dengan kami”kata Erwin.
Berbeda apa yang disampaikan oleh Kris Wendries Manajer Public Relation Plaza Star Citi “kami sudah pekerjakan masyarakat lokal dari total 80 pekerja yang bekerja di plaza Star Citi”terang kepada para jurnalis. Kris menambahkan bahwa tidak semua warga sekitar bisa dipekerjakan karena ada beberapa posisi butuh kualifikasi khusus sesuai dengan kebutuhan.
Terlepas dari kebijakan pihak perusahaan, Roy aktifis pemuda mengatakan”perusahaan selalu begitu alasannya karena mereka belum memahami isi perda yang sudah diatur oleh pemko Pekanbaru harusnya pemerintah melalui SKPD terkait juga harus menegaskan kembali tentang hak warga sekitar untuk mendapatkan pekerjaan hingga keadilan bagi rakyat miskin ada wujudnya”kecam Roy
Roy menambahkan dengan pesatnya pembangunan di kota Pekanbaru tidak di ikuti peningkatan kesejahteraan bagi masyarakatnya justru masyarakat lemah semakin termarjinalkan oleh pembangunan itu sendiri.
Pembangunan kenyataannya justru mengalienasikan dirinya dari lingkungan sekitar dan masyarakat lemah menjadi objek pembangunan tanpa merasakan dampak dari pembangunan kotanya.
Paham Neoliberalisme sudah menjadi patron pembangunan pemerintahan kota Pekanbaru yang sudah jauh dari dasar negara UUD 45 dan Pancasila.*Adit*