Daerah

Warga: "PT. DRT Seperti Berkhayal Mengatakan Hutan Rawa Sinepis Tidak Ada Masalah

Gagasanriau.com Pekanbaru-Seminar dan workshop Strategi bersama pengelolaan lansekap ekosistem hutan rawa Sinepis dan perlindungan Harimau Sumatera yang diadakan oleh Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) membuka aib perusahaan yang selama ini beroperasi di daerah gambut tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat dari Desa Batu Hampar Kepenghuluan Bentayan, Syafri mengatakan bahwa pemaparan pihak perusahaan yang disampaikan oleh Ir. Mukhtaram Bakhrudin seperti berkhayal antara pernyataan dan kenyataan bertolak belakang.

"Warga kami seperti penonton, saja melihat perusahaan mengambil kekayaan alam kami, tidak hanya itu, pihak perusahaan juga menangkapi warga menggunakan polisi jika ambil kayu 2 batang untuk kebutuhan sehari"keluh Syafri.

Ditambahkan Syafri, perusahaan selama beroperasi sejak dari tahun 1979 hingga kini tidak pernah terbuka dan memberikan pengaruh positif kepada masyarakat setempat.

Hak Guna Usaha (HGU) yang dimiliki PT. Diamond Raya Timber seluas 94 ribu hektar lebih, juga berdasarkan paparan pemateri terbukti juga telah merusak habitat dan lingkungan di blok Sinepis,

Hal ini juga berdampak pada populasi Harimau Sumatera dimana perambahan hutan secara massif telah mengganggu keharmonisan alam, tak jarang binatang paling buas dan di lindungi tersebut memasuki perkampungan masyarakat, bahkan terjadi konflik antara manusia dan harimau.

Agenda yang akan dilangsungkan selama 2 hari yakni Selasa-Rabu (13-14/52014), menghadirkan stakeholder terkait dari Kemenhut, BKSDA, Perusahaan, Akademisi, wartawan dan NGO pemerhati lingkungan.

Ady Kuswanto

 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar