Daerah

Di Pertengahan tahun 2014, Satelit NOAA Rekam 2.525 Titik Panas di Riau

Gagasanriau.com Pekanbaru-Sebanyak 2.525 titik panas (hotspot) di Provinsi Riau sepanjang 2014 Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)" 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura

"Sementara untuk sepanjang Mei 2014, ada 31 titik panas yang bermunculan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul Amri kepada pers di Pekanbaru lewat pesan elektronik yang diterima Sabtu (17/5/2014).

Titik panas atau "hotspot" diduga kuat sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan penyebab polusi kabut asap yang setiap tahun melanda berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.

"Saat ini upaya antisipasi masih terus dilakukan agar tidak lebih banyak lahan yang terbakar," kata Said.

Menurut data instansi tersebut, titik panas terbanyak sepanjang Mei berada di Kabupaten Indragiri Hilir yakni mencapai 9 titik dan di Bengkalis ada enam titik.

Sementara itu di Kota Dumai menurut data BPBD terdapat empat titik dan dikabarkan terus bertambah.

Kemudian peristiwa kebakaran lahan melanda Kabupaten Rokan Hilir dan Kampar dengan penemuan masing-masing ada tiga titik panas.

Selanjutnya di Pelalawan terdapat dua titik dan di Kuantan Singingi, Indragiri Hulu dan Siak serta Rokan Hulu masing-masing satu "hotspot".

Data BPBD juga menguraikan untuk sepanjang 2014 jumlah titik panas yang berhasil direkam NOAA 18 ada sebanyak 2.525 titik tersebar di selruh kabupaten/kota di Riau.

Terbanyak yakni pada Februari dengan 1.272 titik dan pada Maret terdeteksi 1.122 titik.

Sementara pada Januari dan April NOAA mendeteksi kemunculan masing-masing 50 "hotspot" dan pada Mei masih terekam 31 titik.(Ant)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar