Daerah

Ingat!! Tanpa Nakhoda Bank Riau Kepri Bisa Bangkrut

Gagasanriau.com Pekanbaru–Dosen Ekonomi Universitas Riau dan juga praktisi ekonomi Edyanus Herman Halim menyatakan bahwa Bank Riau Kepri (BRK) akan karam alias bangkrut jika pemerintah daerah dan pemegang saham tidak segera menindaklanjuti kekosongan pucuk pimpinan yakni Direktur Utama sebagai ujung tombak kepemimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini sesegera mungkin.

Sampai kuartal pertama tahun 2014, Bank Daerah milik Pemerintah Provinsi Riau ini sudah dua tahun ini tidak memiliki Direktur Utama.

Seperti yang dilansir oleh bertuahpos dalam pernyataannya Edyanus Herman Halim dalam penegasannya mengharapkan agar Gubernur Riau Annas Maamun segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk segera menunjuk pucuk pimpinan perusahaan tersebut agar kinerja bank daerah ini bisa berjalan dan tidak kehilangan kepercayaan dari para nasabah.

“Jika tidak ada penunjukan Direktur Utama (dirut) BRK sesegara mungkin yang profesional, maka dipastikan Bank Riau akan bisa Karam. Oleh karena itu Gubernur dan pemegang saham harus memperhatikan ini dengan serius, harus serius menata manajemen Bank Riau Kepri,”ujar Ekonom Riau Edyanus Herman Halim.

Dikatakannya, yang paling pokok dirut BRK harus sesegara mungkin ditunjuk. Ia tidak begitu mempersoalkan siapa yang akan mengisi posisi bergengsi tersebut. Dari manapun asalnya, bahkan bukan orang Riau pun tidak masalah, namun harus memiliki integritas dan bersedia memajukan BRK. Tentunya sosok tersebut adalah seorang yang profesional mengelola perbankan.

Ia juga menyarankan, bukan hanya Dirut saja yang harus diganti (di isi) tetapi juga termasuk jajaran Komisaris, harus di ganti. “Jangan menunjuk komisaris yang justru tidak mengerti bisnis perbankan. Pegawai-pegawai yang tidak mempunyai loyalitas terhadap bisnis perbankan harus OUT (keluar) dari BRK. Kalau tidak, BRK ini tidak akan pernah maju," tukas pengamat ekonomi Universitas Riau ini.

Dia juga meyakini masih banyak tenaga profesinal yang bisa mengurusi perbankan. Hanya saja selama ini BRK telah dicoki oleh politik dan dicekoki kepentingan-kepentingan birokrasi dan campur tangan pemerintah daerah yang membuat bank bisa karam. "BRK ini kacau karena dikacau-kacaukan oleh pemiliknya. Masa Dirut saja sampai sekarang tidak bisa ditentukan. Pemilik macam apa itu, itukan bodoh namanya," ungkap Edyanus Herman Halim.

Secara gamblang pria yang telah menelurkan beberapa buku ini menerangkan, salah satu yang menjadi persoalan sekarang tidak ada motivasi pegawai BRK. Itu karena Dirut tidak duduk, kemudian para direksi susah mengambil keputusan, karena terbatas wewenangnya. "Ini salah siapa? Salah pemegang saham. Kenapa tidak menggesa RUPS luar biasa untuk mencari Dirut profesional, sebab pemegang sahamlah yang memiliki BRK," papar Edyanus. Lantas, akankah Bank Riau Kepri akan karam mengikuti saudara kandungnya, RAL?
Tata Haira


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar