Daerah

Masalah Tanah, Istri Jefry Noer Bupati Kampar Dan 2 Ajudannya Aniaya Warganya

Gagasanriau.com Kampar-Istri Bupati Kampar Jefry Noer, Eva Yuliana yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat beserta 2 ajudan nya, dilaporkan ke Polres Kampar, Minggu (1/5/2014) pukul 01.00Wib dini hari tadi karena telah menganiaya warganya sendiri atas persoalnan tanah.

Laporan itu berisikan perbuatan tindak pidana pengeroyokan dan pengancaman menggunakan senjata api terhadap Asmi dan Jamal pasangan suami istri warga Pulau Berindang, Desa Pematang Kulim, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar.

Pada laporan yang diterima Polres Kampar dengan Nomor Lp/123/VI/2014/RES/KAMPAR itu terungkap peristiwa pengeroyokon tersebut terjadi pada Sabtu 31 Mey 2014, sore sekitar pukul 14.30 Wib.

Dijelaskan oleh korban kronologisnya seperti yang dilansir oleh media online lokal, saat korban Asmi beserta suaminya Jamal baru pulang dari kebun mereka di Pulau Berindang, usai menyemprot tanaman miliknya.

Saat diperjalanan pulang pasangan suami istri tersebut melintasi lahan milik Bupati Kampar Jefri Noer yang tengah dalam proses pembersihan lahan dan penimbunan, guna pembangunan pabrik kelapa sawit.

Berniat hendak menemui seorang rekan yang juga tentangga korban, Jamal menghentikan laju sepeda motornya di areal tersebut dan melihat-lihat kearah penimbunan lahan yang tengah berlangsung. 2 menit berselang setelah mengamati aktifitas pengerjaan lahan tersebut, tiba-tiba mobil berwarna hitam dengan nomor polisi BM 1 F datang menghampiri kedua korban.

Setelah mobil tersebut berhenti, terang korban Jamal. Terlihat sosok Bupati Kampar Jefri Noer dan Istrinya serta kedua ajudannya keluar dari dalam mobil, sembari memarahi korban yang berada di atas lahan miliknya.

"Mas, mau merampok tanah aku ya?," kata Jefri Noer seperti ditiruhkan Jamal (pekanbaruexpress.com).
Pernyataan Bupati Kampar itu langsung dibantah oleh Asmi Istri Jamal, dengan penegasan bahwa mereka tidak bertujuan untuk merampok tanah sang Bupati.   "Aku tidak punya urusan dengan Bapak," jawab Asmi, kembali ditirukan oleh Jamal.   Mendengar jawaban tersebut, kemarahan Jefri Noer semakin menjadi. Dengan mengeluarkan kata-kata yang terkesan mengusir kedua warga tersebut dari atas lahan miliknya, intruksi itu pun langsung dituruti oleh korban Jamal yang bergegas menaiki sepeda motor miliknya. Yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari tempat perang mulut tersebut berlangsung.   Namun tiba-tiba istri Bupati Kampar Eva Yuliana yang sebelumnya berdiri berdampingan dengan Jefri Noer saat memarahi kedua warga tersebut, langsung menjambak, mencekik dan menampar Asmi yang ketika itu belum sempat naik ke atas sepada motor Jamal. Tidak sampai disitu dua orang pria yang diduga sebagai ajudan Jefri Noer, turut serta menyerang Asmi hingga Asmi terlentang diatas tanah.   "Istri Pak Jefri Noer langsung menjambak dan mencekik istri saya, setelah dicekik istri saya ditampar. Kedua ajudannya juga ikut memukuli istri saya, melihat itu saya langsung berusaha menolong istri saya. Tetapi saya malah dihajar oleh kedua ajudannya itu sampai saya tidak berdaya. Setelah semua pekerja yang berada di situ melihat kami dipukuli, barulah mereka berhenti," papar Jamal.   Usai mendapat penyiksaan tersebut, Jamal langsung berupaya sekuat tenaga untuk membawa Asmi istrinya pergi meninggalkan tempat kejadian dan Jefri Noer beserta istri dan kedua ajudannya yang masih tetap bertahan menyaksikan penderitaan pasangan suami istri tersebut. "Kami pergi naik sepeda motor, mereka melihat aja. Karena istri saya sudah tidak kuat naik sepeda motor, sekitar 500 meter dari tempat kejadian saya langsung turunkan istri saya dari atas sepeda motor dan saya biarkan beristirahat seadanya di pinggir jalan. Kemudian saya mencari pertolongan ke pemukiman masyarakat, hingga para tetangga dan saudara saya datang bersama saya untuk menjemput istri saya,"lanjut Jamal.   Setelah sekitar 15 orang warga berkumpul menyaksikan kondisi Asmi yang masih lemah di pinggir jalan keluar areal tersebut, mobil yang ditumpangi Jefri Noer dan Istrinya tidak lama kemudian mendatangi kerumunan warga tersebut. Dengan kondisi beringas, seorang dari ajudan Jefri yang sebelumnya ikut menganiyayah Asmi dan Jamal turun dari dalam mobil serta menodongkan senjata api kearah warga dan kedua korban dengan mengeluarkan kata ancaman akan membunuh. Dengan kondisi di bawah todongan senjata api, Jefri Noer keluar dari dalam mobil dan berujar agar masalah tersebut selesai sampai disitu saja.   "Ajudannya itu todongkan pistol ke arah kami semua sambil bilang 'mau ku bunuh kalian semua,' pak Jefri pun datang dan bilang 'kalau bisa didamaikan disini saja,'. Setelah itu Pak Jefri masuk kedalam mobilnya diikuti oleh ajudannya yang menodong kan pistol itu dan pergi meninggalkan kami begitu saja,"terang Jamal.   Kapolres Kampar AKBP Eri yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, hingga berita ini dipublikasikan masih belum memberikan keterangan resmi. Redaksi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar