Daerah

Tingkatkan Kemandirian Peternak, Pemkab Pelalawan Kembangkan Sapi Impor

Gagasanriau.com Pangkalan Kerinci-Melalui Dinas Peternakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Pelalawan telah melakukan berbagai upaya agar tercapainya tujuan untuk memandirikan para peternak dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya dan potensi yang ada. Dengan wilayah yang luas, ditunjang dengan kesuburan tanahnya yang menjadi tempat tumbuh berbagai jenis budidaya tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan untuk ternak. Melalui berbagai inovasi yang dikembangkan,dan kemudian di berikan pembekalan kepada peternak melalui bimbingan teknis (bimtek) maupun Pelatihan dan latihan (Diklat) bagaimana berternak sapi yang baik, sehingga dengan pemahaman berternak sapi yang dimiliki peternak segala kebutuhan untuk kelangsungan peternakan itu dapat di penuhi secara mandiri. “Dengan adanya bimbingan dari Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan kepada kami tentang budidaya sapi, alhamdulillah dari tahun ke tahun hasil yang di dapat sangat memuaskan, dari hanya beberapa ekor pada awal berdirinya kelompok ternak kami ini, sekarang jumlah sapi sudah 53 ekor, dengan berbagai pembekalan yang kami dapat menjadikan kami sangat optimis usaha kami ini akan terus berkembang sampai kepada menjadi peternak yang mandiri,” ungkap Ketua Kelompok Tani Karya Lestari Kerumutan, Beni Manggolo. [caption id="attachment_19211" align="alignleft" width="336"]Tingkatkan Kemandirian Peternak, Pemkab Pelalawan  Kembangkan Sapi Impor Bupati Pelelawan HM Haris[/caption] Upaya lainnya yang dilakukan Disnak Pelalawan dalam meningkatkan kemandirian para peternak Sapi di Kabupaten Pelalawan dengan inovasi teknologi tepat guna, dengan memanfaatkan limbah sawit untuk diolah menjadi pakan ternak. Dengan bahan baku yang melimpah di Kabupaten Pelalawan, seluruh wilayahnya di tutupi oleh hamparan hijau kebun sawit baik milik petani maupun milik perusahaan perkebunan tentunya menjadi potensi besar yang harus dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dapat bernilai guna tinggi. “Untuk membantu mengembangkan peternakan di Kabupaten Pelalawan kita tengah melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan untuk mengolah limbah sawit seperti bungkil inti sawit, lumpur sawit, dan lain-lain, memang sangat dibutuhkan penentuan dalam protein sebagai pakan komplit utnuk ternak,” terang Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan, Drs HT Wahiduddin. Agar suksesnya program program Pemda Pelalawan yang berada di bawah koordinasi Dinas Peternakan, diperlukan partisipasi dan peran aktif perusahaan dan Pabrik Kelapa sawit (PKS). Peran aktif itu adalah sebagai salah satu modal utama dalam pengembangan budidaya sapi potong melalui pengolahan limbah sawit sebagai pakan ternak.Dimana diharapkan adanya Integrasi yang saling menguntungkan melalui limbah sawit yang diolah menjadi pakan ternak. “Pemkab Pelalawan akan membuat MoU kerjasama dengan sejumlah perusahaan sawit dan PKS di Kabupaten Pelalawan,”lanjutnya. Guna mewujudkan hal itu, maka pada akhir April lalu, Pemerintah Kabupaten Pelalawan yang diwakili Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Pelalawan Wahidudin bersama Direktur Ir Nenie Yuistiningsih,M.Sc Pusat Tekhnologi Produksi Pertanian (PTPP) Pusat di lantai 2 ruang rapat Bupati Pelalawan menandatangani kerjasama MoU untuk pengembangan teknologi peternakan sapi australia di Kabupaten Pelalawan yang disaksikan Bupati Pelalawn HM Harris dan Dr Ir Listiyani.W. Deputi TAB - BPPT ( Tekhnologi Agro Industri dan bio teknology). Pada kesempatan tersebut, Bupati Pelalawan HM.Harris menyatakan bahwa pertemuan yang dilakukan hari ini merupakan lanjutan dari pertemuan Pemkab Pelalawan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Yekhnologi BPPT saat berada di Australia. Dimana pada saat itu, Pemkab Pelalawan menyatakan keseriusan untuk melakukan pengembangan tekhnologi ternak sapi Australia di lahan Tekhnopolitan. “Pelalawan sejak lama bersama BPPT melakukan pengkajian soal pengembangan. Tekhnologi sapi import asal Australia di Pelalawan seiring dengan persiapan Pelalawan dalam membuka lahan kawasan Tekhnopolitan sebagai tempat riset dan pengembangan produksi melalui tekhnologi. Lahan di kawasan Tekhnopolitan Pelalawan sangat memenuhi aspek untuk pengembangan ternak sapi,”ungkap HM Harris. Untuk Mewujudkan keseriusan dari MoU tersebut, pada tahap awal, akan didatangkan cikal bakal sapi Australia yang akan dikembangkan pada kawasan Teknopolitan. “Di awal ini, akan kita coba cikal bakalnya dulu. Dan dilanjutkan dengan konsep besarnya dengan dibangunnya sarana dan prasarana,”tuturnya. Dijelaskanya, sedangkan pihak yang memasok sapi Australia tersebut nantinya adalah investor yang sudah ada kerjasama dan telah ada kesepakatan bersama pihak Pemda Pelalawan dalam hal ini Disnak Pelalawan. “Intinya untuk hal pengembangan produksi sapi australia di Kabupaten Pelalawan para investor dapat menanamkan modalnya saling bekerjasama dengan Pemkab Pelalawan dalam mengembangkan produksi swasembada peternakan sapi,”tambah Harris. [caption id="attachment_19210" align="alignright" width="448"]Untuk Mewujudkan keseriusan dari MoU tersebut, pada tahap awal, akan didatangkan cikal bakal sapi Australia yang akan dikembangkan pada kawasan Teknopolitan. Untuk Mewujudkan keseriusan dari MoU tersebut, pada tahap awal, akan didatangkan cikal bakal sapi Australia yang akan dikembangkan pada kawasan Teknopolitan.[/caption] Ditambahkannya, dan di tahun 2014 ini pengadaan sapi di Pelalawan untuk pengembangan peternakan ke kelompok tani berjumlah 800 ekor. Diharapkan pengadaan sapi ini terus berkembang dan menjawab minusnya sapi lokal dan kebutuhan konsumsi sapi. “Petugas dilapangan senantiasa melakukan pengawasan dan kontrol secara kontinue dalam rangka peningkatan produksi sapi di Kabupaten Pelalawan, pungkasnya. Kerjasama dalam jangka panjang juga terus dilaksanakan antara Pemkab Pelalawan dengan BPPT Pusat untuk melakukan inovasi dan teknologi tepat guna dalam rangka mencukupi kebutuhan pakan ternak, pengkajian teknologi ini yang nantinya dipusatkan di kawasan teknopolitan. “Kerjasama dengan BPPT Pusat terkait masalah pengelolaan pakan dan teknologi tersebut, merupakan kerjasama dalam jangka panjang. Dilokasi Teknopolitan nantinya, selain ada kelapa sawit juga ada ternak sapinya,” jelasnya. Sementara itu, Dr.Ir.Listiyani.W. Deputi TAB - BPPT ( Tkhnologi Agro Industri dan bio teknology) Pusat saat melakukan kunujungan kerja di Pelalawan mengungkapkan bahwa Pemkab Pelalawan sangat serius dan peduli dengan pengembangan tekhnologi. Dan secara bersama - sama pihaknya sudah membahas kawasan tekhnopolitan. Yang dinilai sangat potensial dalam pengembangan produksi sapi berbasis tekhnology. Disinggung soal pakan dari limbah industri sawit, Dr.Ir. Listiyani. W. Menyatakan bahwa masih dalam kajian dan akan menjadi prioritas dimana tata pelaksanaannya masih digodok di Kementerian pertanian. “Potensi produksi perkebunan sawit di Pelalawan cukup besar yang menjadi salah satu keunggulan industri hilir dalam pembangunan kawasan Teknopilitan.Namun limbah industri sawit yang akan digunakan sebagai pakan ternak perlu menjadi prioritas untuk mengurangi emisi serta menang kis isu Black campaigne. Kita beri apresiasi buat Pelalawan,” terangnya. Dalam pertemuan tersebut, Dr.Ir.Listiyani.W. Deputi TAB - BPPT ( Teknologi Agro Industri dan bio teknology) dengan 3 orang ahli ternak yang menyampaikan persentasi pengembangan ternak sapi import.Sedangkan dari Pemkab Bupati Pelalawan didampingi, Asisten II Atmonadi, Kepala Bappeda Ir.Syahrul Syarif,Kadisnak Wahidudin,Kabag Humas Drs.Farid Mukhtar dan sejumlah staff Bappeda dan Disnak Pelalawan.(Advertorial)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar