Daerah

Wagubri: “ Andalkan Laut Untuk Pertumbuhan Ekonomi Riau

Gagasanriau.com Pekanbaru-Arsyadjuliandi Rachman Pelaksana Tugas Gubernur Riau memaparkan bahwa selain Minyak dan Gas serta perkebunan laut juga merupakan sector andalan bagi Provinsi untuk meningkatkan perekonomian daerah.

"Sebagian besar wilayah kita yang terdiri lautan berpotensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya saat menghadiri Seminar Internasional dan Nasional Perikanan dan Kelautan ke-3, yang diselenggarakan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika) Universitas Riau (UR) di Pekanbaru, Kamis (9/10/2014) dilansir dari antara.

Dia menilai, perlu ada pengelolaan yang lebih intens dari pihak terkait dan butuh perhatian berbagai pihak supaya mampu memberikan kontribusi yang bagus terhadap pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut.

Untuk itu, dia berharap kepada Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga hadir dalam kegiatan tersebut agar dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan perikanan dan kelautan Riau.

Sebab, katanya, dengan adanya bantuan dari pusat tentu saja pengembangan perikanan dan kelautan di Riau akan semakin maju dan meningkat.

"Ini membutuhkan kerja yang sungguh sungguh. Untuk itu, Pemprov Riau memerlukan banyak masukan dari berbagai pihak, termasuk dari pihak kampus," ujar Andi.

Melalui seminar tersebut, dia juga berharap agar dapat menghasilkan sesuatu yang bisa dijadikan acuan akademik, dalam rangka mengambil kebijakan pembangunan perikanan dan kelautan di Riau.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, PDB dari sektor kelautan pada tahun 2013 menyentuh level 6,9 persen.

Hal ini sebuah harapan di tengah kelambanan pertumbuhan ekonomi nasional yang rata-rata hanya 5,7 persen.

Selain itu, hasil sensus pertanian BPS 2013 membuktikan, pendapatan masyarakat dari sektor perikanan Rp30 juta pertahun. Ini di atas rata-rata sektor pertanian lainnya yang hanya Rp13 juta.

"Laut memang kawasan harapan negeri ini ke depan," katanya.

Dia minta, Faperika Unri sebagai salah satu pusat pengkajian dapat melahirkan sesuatu metode yang dapat mendukung kebijakan pengelolaan ekonomi optimal tanpa menyisakan limbah.

Sementara itu, Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi mengatakan, Seminar Internasional dan Nasional Bidang Perikanan dan Kelautan ini, merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan kini yang ketiga.

"Selama setengah abad ini, kita sudah berbuat banyak dalam pengembangan dunia perikanan dan kelautan, baik secara keilmuan maupun penyediaan sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan," katanya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir lima pakar dari luar negeri, di antaranya, Dr Ram C Bhujel dari Asian Institute of Tecnologi, Thailand. Kemudian Dr Carsten Thoms DAAD Longterm Lecture in Marine Science, Germany.

Dr Nguyen Tanh Binh dari Vietnam. Dr Dominik Kneer dari AWI-Silt, Germany, dan Prof Dr Mohd Salleh Kamaruddin dari UPM Malaysia.

Ketua Panitia Rahman Karnila mengatakan, seminar ini dilaksanakan selama dua hari, tanggal 9 dan 10 Oktober 2014.

Kegiatan seminar yang dihadiri 150 peserta dari 20 perguruan di Indonesia tersebut dibuka langsung oleh Menteri Kelauatan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo.

Dalam kegiatan itu juga dibahas 68 makalah oleh para pakar perikanan dan ilmu kelautan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti IPB, Unpad, Undip, UGM, Unsri, Unhas, Univ Mulawarman, dan Universitas Sam Ratulangi Manado.

Selain itu juga ada dari Asahan, Bengkalis, Bung Hatta dan UR.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar