Daerah

Arif Indrawan : “Saya Ikhlas Demi Kemanusian

gagasanriau.comgagasanriau.com- Muhammad Arif Indrawan lelaki kelahiran Jakarta 22 Maret 1968, berpenampilan sederhana dan supel. Sudah Lima tahun dijalaninya sebagai tim relawan kampanye tentang bahaya penyakit Kanker.

Pada tahun 2008 silam dikota Bandung Jawa Barat bersama dengan kawan-kawan yang punya pemikiran sama tentang bahaya penyakit Kanker Ia bangun organisasi Lembaga Penyuluhan Penyakit Kanker Indonesia (LPKI). LPKI dijadikan alat kampanye tentang bahayanya Kanker dan pencegahan secara dini penyakit tersebut.

Setelah hijrah ke Riau, kini Arif memimpin LPKI cabang mengumpulkan berbagai individu menjadi relawan LPKI. Kesehariannya lebih banyak berkutat dengan kampanye dan seminar, maupun talkshow dari kampung-kampung pemukiman penduduk miskin dan kumuh, kampus, dan instansi pemerintah maupun swasta.

“Rasanya Senang kalau bisa membantu orang lain”katanya kepada gagasanriau.com Minggu 28/4/2013 dikantornya. “Saya terpacu dengan menjadi relawan ini, karena saya punya kisah menyedihkan, orang tua saya perempuan pergi menghadap Ilahi salah satu faktornya karena keganasan penyakit Kanker ini”katanya getir.

“Namun semuanya berawal dari kepedulian kita pada sesama serta apa yang bisa kita berikan kepada sesama, maka kita juga turut emngurangi resiko kematian akibat Kanker ini”kata Arif berpendapat tentang pilihannya menjadi relawan tanpa mengaharapkan pamrih.

Berkat ketekunan dan rasa ingin tahu yang kuat Ia banyak mengetahui tentang seluk-beluk dan pencegahan Kanker meskipun latar belakang pendidikannya Sarjana Ekonomi dari Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

LPKI adalah organisasi no profit, untuk membiayai kegiatan kampanye, Arif rogoh kocek pribadinya selain bantuan individu-individu yang peduli. Juga relawan-relawan yang tergabung di LPKI saling bahu-membahu menghidupkan perjuangan organisasi untuk mewujudkan masyarakat yang sehat bebas Kanker.

gaBahkan saat ini Arif membeli rumah untuk dijadikan rumah singgah bagi pasien penyakit Kanker dari luar kota Pekanbaru terutama dari keluarga tak mampu.Rumah itu dibeli dari hasil tabungannya semasa masih bekerja di tempat kerjanya dahulu. Arif berharap rumah singgah yang berada di jalan Harapan Raya dekat dengan jalan Bukit Barisan Pekanbaru ini akan membantu sekali bagi pasien tak mampu.

Dahulunya Arif memiliki karir yang cemerlang ditempat kerja yang pernah Ia rasakan. Selepas kuliah Ia pernah menjadi dosen di Universitas Borobudur Jakarta, Manajer LDI Ma’aroef Jakarta, dan terakhir Manajer di PT. Otsuika Jepang.

Selama menjadi ketua LPKI Riau sudah banyak daerah Ia kinjungi, untuk mengkampanyekan bahaya Kanker. Di beberapa kabupaten seperti Kampar, Bengkalis, dan terakhir di kota Dumai ia singgahi.

Saat ditanya oleh gagasanriau.com sampai kapan akan terus menjadi relawan LPKI Arif menjawab dengan tegas”tidak terbatas waktu, sampai kapanpun dan saya terbuka untuk siapapun jika ada kelompok atau pihak membutuhkan penyuluhan LPKI siap kapanpun saja secara gratis”katanya mantap.

Sosok Arif Indrawan yang peduli pada sesama digambarkannya dengan kesehariannya sederhana dan tetap menjaga keseimbangan hubungan rumah tangganya. Hj. Deisy Rafiolita, S. P perempuan melayu istrinya setia dan mendukung perjuangan suaminya ini. Hubungan rumah tangga yang harmonis serta saling menjaga hak masing-masing fungsinya dalam rumah tangga adalah kepiawaian Arif yang sudah dikaruniai seorang buah hatinya bersama Deisy.

Hanya sedikit orang mau melakukan dengan di latar belakangi rasa kemanusian dan tanpa pamrih, namun sangat banyak orang yang mau melakukan mengatasnamakan kemanusian dengan iming-iming materi dan jabatan.

Muhammad Arif Indrawan adalah manusia biasa tentunya tidak mampu sempurna seperti idealnya, tentunya ada kelebihan dan kekurangan, namun Arif akan menjadi Inspirasi bagi kita yang mau peduli dan memaknai nilai-nilai kemanusian yang terkandung dalam agama dan Pancasila.*Adit*


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar