Daerah

Waduh, Ternyata Ini Penyebab Ribuan Ikan Mati Di Sungai Kampar

Gagasanriau.com Pangkalan Kerinci - Hasil uji laboratorium dan pendapat dari Pakar Ahli menjelaskan beberapa waktu lalu telah terjadi 'pecemaran lingkungan' di Sungai Kampar yang menyebabkan ribuan ikan mati. Faktor pertama adalah mikroorganisme yang hidup subur di perairan itu. Analisis itu diambil dari data-data morfologis yang terdapat dalam tubuh ikan diantaranya insang dan kulit ikan yang terserang oleh mikroorganisme. Faktor dan penyebab tersebut terjawab oleh Pakar Ahli Fakultas Perikanan, Universitas Riau(UNRI), Dr.Windarti Selasa (6/1/2015).

Dijelaskan Windarti dari hasil analisis uji sampel, ikan mati disungai kampar disebabkan oleh mikroorganisme “ ini bisa dilihat dari tanda-tanda morfologi yang ada pada tubuh ikan seperti insang dan kulit ikan,“ terangnya.

Windarti menambahkan faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberadaan ikan di sungai tersebut, "telah banyak mikroorganisme organik yang berkembang dan menyerang ikan-ikan itu makanya matinya ikan tidak disepanjang sungai hanya beberapa titik tertentu,” Jelasnya.

Sementara itu Dr.Asmika Imarmata yang merupakan pakar untuk Air Sungai menambahkan, berdasarkan Parameter Bioligical Oxygen Demand (BOD5), air dari mana ikan-ikan mati melebihi baku mutu. Semestinya, untuk Sungai Kampar yang kelasnya 4 seharusnya nilai maksimumnya 20 namun ini mencapai 24.

Asmika menjelaskan, bahwa BOD5 sendiri merupakan parameter pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk proses mengurai. Hampir semua zat organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air buangan, dinyatakan dengan BOD5 pada suhu 20 °C dalam Mg/Liter atau Ppm.

"Jadi pemeriksaan BOD5 diperlukan untuk menentukan beban pencemaran terhadap air buangan domestik atau industri dan perusahaan- perusahan  juga untuk merencanakan  sistem pengolahan limbah biologis bagi air tercemar. Dengan kata lain, BOD itu menunjukkan jumlah oksigen dalam satuan ppm yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk memecahkan bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air," kata Asmika.

Disinggung masalah penecemaran oleh perusahaan-perusahaan disepanjang aliran sungai Kampar. Dr.Asmika tidak mau berbicara banyak . "Tak bisa dipaksakan penyebab ini adalah limbah pabrik atau bukan. Artinya, bisa dari perusahaan, bisa juga aktivitas masyarakat yang ada di sepanjang Sungai tersebut," ungkapnya. Reporter Brury MP


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar