Gagasanriau.com Pekanbaru - Praktisi Hukum dan pegiat pembangunan Suharmansyah Piliang SH mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa Bupati Kampar Jefry Noer karena dianggap bertanggungjawab atas raibnya uang negara senilai Rp.17 milyar dalam proyek pelaksanaan Water Front City untuk pembangunan jembatan.

Selain itu, Suharmansyah juga mendesak agar KPK juga memeriksa seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar karena ikut serta dalam pengesahan pelaksanaan pembangunan jembatan Water Front City di Bangkinang pada tahun anggaran 2013 tersebut.

"KPK harus periksa Bupati Kampar dan seluruh anggota DPRD Kampar dalam pelaksanaan pembangunan jembatan Water Front City di Bangkinang karena anggaran 2013 sebesar Rp.17 M tidak jelas dalam anggaran tersebut hanya diselesaikan beberapa pancang saja itupun pancangnya sudah dibawa arus air sungai"ungkap Suharmansyah kepada Gagasanriau.com Selasa malam (1/7/2015) melalui pesan elektroniknya.

Ditambahkan Suharmansyah lagi, ditahun 2015 DPRD Kampar kembali mengesahkan lagi proyek tersebut sebesar Rp.131 M yang seolah-olah anggaran tersebut untuk menutupi dugaan kesalahan atau penggunaan anggaran tahun 2013.

"Sebelum anggaran baru ini digunakan KPK harus periksa dulu Bupati Kampar karena pagu anggaran tahun 2013 sebesar Rp.17 M itu harus dipertanggungjawabkan karena fakta dilapangan hanya beberapa pancang saja yang selesai itupun sudah di bawa arus air sungai Kampar"tukas Suharmansyah.

[caption id="attachment_28971" align="alignright" width="600"] Tiang Pancang Proyek Water Front City hanyut dibawa arus air sungai senilai Rp.17 M[/caption]

Bupati Kampar Jefri Noer, yang dirilis oleh gardariau, Kamis,23 April 2015 menyebutkan mengenai proyek jembatan Water Front City, menghabiskan anggaran Rp.122 milyar. Untuk itu Pemerintah Daerah sudah melakukan MoU dengan DPRD Kampar serta Kontraktor yang akan mengerjakan.

"Jadi mengenai kelanjutan pembangunannya, kita sudah melakukan MoU, bahkan dapat dana bantuan dari APBD sebesar Rp. 40 Milyar, untuk pembangunannya. Jadi tidak ada cerita tidak selesai menjelang habis masa jabatan saya," tegasnya Rabu (22/4/15).

Reporter Arif Wahyudi