Daerah

Tirta Indragiri Menyusu APBD Inhil Dengan Dalih Perbaiki Layanan

eGagasanriau.com Tembilahan - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri akan menjadi beban Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Pemkab Inhil), pasalnya pihak manajemen berniat mengajukan suntikan dana dengan dalih untuk memulihkan layanan dan kualitas airnya. Direktur PDAM TI Tembilahan, Agustian Rasmanto kepada awak media. Jum'at (7/8/2015). Dan dipaparkan oleh Rasmanto suntikan dana tersebut sudah diajukan oleh pihaknya ke Pemkab Inhil dalam APBDP 2015 ini. "Untuk membangkitan PDAM dari kritis, kami telah mengajukan belanja subsidi kepada pemda dan mudahan pemda serta DPRD merespon dengan baik,"tuturnya. Rasmanto menuturkan, pengajuan belanja subsidi ini dasarnya sangat kuat sekali yaitu dari Kepmendagri dan usulan dari Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), serta dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Nilai pengajuan yang sudah PDAM perhitungkan untuk belanja subsidi sebesar 3,8 M dan mengenai belanja subsidi yang dimaksud adalah untuk belanja pembayaran listrik, belanja bahan kimia dan belanja bahan bakar minyak. "Kita sangat optimis jika belanja subsidi ini bisa direalisasikan oleh pemerintah Kabupaten Inhil, maka PDAM akan mendekati pemulihan, sehingga pembayaran rekening dari para pelanggan dapat digunakan untuk pemulihan perusahaan, seperti pembayaran hutang-hutang perusahaan yang jumlahnya sekitar 7 M dan gaji-gaji karyawan yang sampai saat ini belum dibayar selama 5 bulan,"paparnya. Lebih jauh ia menjelaskan bahwa PDAM Tirta Indragiri ini selalu mengalami kerugian, hal ini menurutnya disebabkan oleh biaya produksi lebih tinggi dari pada harga jual air. "Harga produksi air rata-rata Rp 6000 sedangkan harga jual air Rp 4000, jadi ada kerugian Rp 2000 perkubik air, belum lagi termasuk dengan kebocoran air dan pencurian air"bebernya. Sekali lagi ia menegaskan bahwa jika tidak dibantu dengan belanja subsidi dari pemerintah, maka dapat dipastikan akan adanya penutupan unit PDAM dibeberapa daerah di Inhil. "Kami sudah bekerja sangat maksimal, dan kami menemukan satu-satunya solusi untuk memulihkan PDAM ini hanya dengan belanja subsidi,"tegasnya. Terakhir Agustian Rasmanto juga meminta kesadaran kepada masyarakat atau para pelanggan PDAM Tirta Indragiri untuk dapat ikut memahami permasalahan yang sejak lama dihadapi oleh PDAM selama ini dengan cara membayar tepat waktu dan melunasi seluruh tunggakan yang nominalnya ada yang mencapai puluhan juta rupiah perpelanggan. "Jadi sekarang kami minta kepada para pelanggan untuk memahami hal ini untuk kepentingan bersama, dan kami juga telah memakai sistem seperti PLN lakukan yaitu memutuskan aliran jika menunggak selama 3 bulan, dan sekarang sudah kami lakukan,"tandasnya. Reporter Ragil Hadiwibowo


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar