Lingkungan

Terkait Polemik Sampah Repdem Desak Wako Pekanbaru Bayar Gaji Buruh Angkut

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Aktifis Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Pekanbaru Brury Marihot Pesolima Nainggolan menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru jangan abai dengan nasib buruh kebersihan yang belum dibayar gajinya. Karena persoalaan penumpukan sampah di Kota Pekanbaru bermula tidak dibayarkannya gaji buruh kebersihan sehingga terjadi pemogokan, mengakibatkan tidak diangkutanya sampah.

"Walikota Firdaus harus bayar gaji buruh kebersihan itu. Titik. Karena mereka (buruh Kebersihan) adalah ujung tombak kebersihan kota dan lingkungan di Kota Bertuah ini. Itu persoalaan pokoknya, bukan yang lain. " Tegas Brury Rabu (22/6/2016).

Ditegaskan lagi oleh Brury terkait sikap enggannya Pemko Pekanbaru menyelesaikan hak buruh ini persoalaan menjadi besar dan substansi soal gaji buruhnya hilang. " Jangan abaikan itu hak mereka. Kebijakan harus pro rakyat. Persoalan sampah bukan alat pencitraan. Firdaus memungut sampah atau pejabat turun ke lapangan memimpin pemungutan sampah itu tidak menyelesaikan soal penumpukan sampah" tegas Brury lagi.

Karena lanjut Brury lagi, jika Pemko Pekanbaru serius menyelesaikan hak buruh ini, tentunya aktifitas pengelolaan sampah tidak akan terbengkalai. "Apakah Wako tidak tahu mereka sangat membutuhkan gaji mereka. Mereka mau menghadapi hari raya, selain itu membiayai anak-anak mereka sekolah apalagi ini musim penerimaan siswa baru"tegasnya

"Juga DPRD Pekanbaru harus juga menggunakan fungsinya untuk mengevaluasi kinerja Pemko Pekanbaru. Jangan diam bengong saja, ingat kalian digaji oleh rakyat. Jangan sampai gaji kalian tidak berkah di makan bersama keluarga"tukas Brury.

Sebelumnya tatusan pekerja yang tergabung dalam Aliansi Buruh Kebersihan Kota Pekanbaru menggelar unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru untuk menuntut pembayaran gaji, hari ini.

Ini adalah demonstrasi ketiga yang digelar buruh kebersihan dalam bulan ini sebagai buntut dari krisis sampah akibat gagalnya program swastanisasi pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru. Dengan membawa tiga truk pengangkut sampah, mereka mendirikan tenda dari terpal untuk melindungi diri dari teriknya matahari.
 
"Kami akan terus menggelar demonstrasi sampai Wali Kota Pekanbaru memperhatikan masalah ini dan memperdulikan nasib kami," kata Koordinator Lapangan, Purwanto.
 
Sementara itu, sejumlah demonstran bahkan membawa kotak untuk meminta sumbangan kepada pengguna jalan yang melintas di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru. "Kondisi yang memaksa kami meminta-minta seperti ini karena makin lama kami tidak digaji, anak-isteri kami terancam tidak makan," ujarnya.

Ia mengaku menyesali mengapa Pemko Pekanbaru dan DPRD Pekanbaru tidak mengawasi dengan benar pelibatan pihak swasta dalam layanan pengangkutan sampah yang dimulai sejak 2015. Sebabnya, PT Multi Inti Guna (MIG) selaku pemenang tender proyek kebersihan senilai sekitar Rp51 miliar ternyata tidak memperhatikan kesejahteraan para pekerjanya.

Alhasil, semenjak awal tahun ini gaji untuk 400 buruh kebersihan yang dialihkan ke PT MIG, dari sebelumnya di bawah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pekanbaru, kerap tersendat bahkan mulai Apri dan Mei tidak dibayarkan. Hal inilah yang membuat ratusan buruh pengangkut sampah melakukan aksi mogok sejak dua pekan lalu yang membuat sampah menumpuk di setiap sudut kota.

Purwanto mengatakan, hingga akhirnya Pemko Pekanbaru memutus kontrak PT MIG pada pekan lalu, nasib buruh kebersihan untuk mendapatkan hak pembayaran gaji pada April dan Mei tetap tidak jelas. "Pemerintah sepatutnya memberikan solusi konkrit bagi keberlangsungan kehidupan dan kesejahteraan petugas buruh sampah tapi ternyata tidak bisa berbuat apa-apa. Legislatif yang kita kenal selama ini sebagai pengontrol kebijakan pemerintahan ternyata hanya dapat diam tanpa memberikan solusi bagai pemerintah agar kami bisa sejahtera," keluh Purwanto.

Ia mengatakan tuntutan demonstrasi ini tetap sama, yakni menuntut seluruh hak gaji karyawan PT MIG sepenuhnya agar dibayarkan. Selain itu, mereka juga menuntut janji Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, untuk membantu agar para buruh tersebut segara mendapat pembayaran sesuai haknya melalui kompensasi pembayaran kerja untuk bulan April dan Mei 2016.

Reporter Ramadhani Sitanggang


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar