Lingkungan

Pasang Segel di Lahan PT APSL yang Terbakar, Tujuh PPNS Kemen LHK Disandera Warga

Foto ilustrasi

GagasanRiau.Com Rohul - Tujuh orang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Staf PPNS dan Polhut dari Dinas Kehutanan Riau dipimpin Viktor, dikabarkan disandera oknum warga Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu (Rohul), ketika turun ke lahan gambut terbakar.

Viktor dan 6 rekannya dari KLHK, Jumat (2/9), mendatangi kantor PT. Andika Permata Sawit Lestari (APSL) untuk meminta informasi, dan melihat ratusan hektar areal gambut yang terbakar di Jurong Desa Bonai.

Setelah itu, rombongan KLHK menuju lokasi areal terbakar, tanpa didampingi seorang pun staf PT. APSL. Di lahan gambut terbakar, tim memasang segel, plang dan dokumentasikan areal kebakaran di dua lokasi.

Sekira pukul 17.00 WIB, tim keluar dari areal terbakar. Namun, setelah menyebrang Sungai Rokan pakai ponton, rombongan dihadang sekira 60 oknum warga. Di rombongan, tampak oknum pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Desa Bonai.

Melihat peristiwa itu, Babinsa Desa Bonai Pelda Sitepu dan Kapolpos Bonai yang sudah ada di seberang Sungai Rokan sejak pukul 16.00 WIB langsung mengamankan situasi dan melakukan mediasi dengan warga.

Dari mediasi alot, oknum warga meminta sedikitnya tiga tuntutan, pertama meminta tim KLHK mencabut segel/ plang yang sudah dipasang di lahan gambut yang terbakar.

Kedua, menghapus hasil rekaman video dari handycam yang telah dibuat oleh tim. Ketiga, oknum warga meminta pimpinan KLHK datang ke Desa Bonai melihat langsung dan berdialog dengan warga.

Setelah mediasi, 7 anggota tim KLHK yang disandera di Jurong dibebaskan untuk sementara, setelah Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, dan Babinsa akhirnya masa melepaskan rombongan untuk sementara.

Hasil kesepakatan sementara, Kapolres Rohul siap menjembatani oknum warga untuk mengurus perizinan, dan hari ini Sabtu (3/9/16) pagi, tim KLHK harus dibawa kembali ke Jurong untuk mediasi.

Sebagai jaminan sementara, 2 mobil dinas BLHK sempat ditinggal di Jurong. Sedangkan tim KLHK yang sempat disandera hanya bisa dibawa ke Mapolsek Bonai Darussalam.

Tujuh petugas dari pemerintah yang sempat sandera baru bisa dibawa personil Sabhara Polres Rohul ke Polsek Bonai Darussalam Sabtu dinihari sekira pukul 02.15 WIB.

Sejauh ini, belum ada keterangan dari pihak Kepolisian. Paur Humas Polres Rohul IPDA Efendi Lupino dikonfirmasi membenarnya soal penyanderaan tersebut. Diakuinya, pihaknya belum menerima laporan dari Polsek Bonai Darussalam IPDA Ali Amran.**/riauterkini.com


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar