Riau

Edwar Sanger: Anggaran Penanggulang Bencana Asap dan Karhutla Riau Wewenang BNPB

Edwar Sanger

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, menyatakan bahwa soal kewenangan anggaran penanggulangan bencana asap dan kebakaran hutan dan lahan di Riau ada pada puasat, pada BNPB.

Hal ini dikatakan Edwar menjawab pernyataan FITRA, bahwa dana penanggulangan bencana kabut asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau rentan dikorupsi, karena dana ini tidak diaudit.

Menurut FITRA, permasalahan kebakaran hutan dan lahan tidak pernah selesai karena hal tersebut merupakan proyek besar tahunan pemerintah. Setiap tahun, ratusan miliar rupiah dihamburkan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Soal dana sebaiknya tanya BNPB pusat saja, tetapi setahu saya dana kebencanaan BNPB ini sudah di audit oleh BPKP," kata Edwar menjelaskan.

Edwar juag menyatakan bahwa pihaknya sendiri, BPBD Riau, juga sudah diaudit soal penggunaan dananya oleh Inspektorat dan BPK.

Menurut FITRA,  dana penanggulangan bencana asap selama ini tidak pernah diaudit. Penggunaan dananya juga tidak pernah transparan. Dia menilai, pemerintah tidak pernah serius dalam menangani kebakaran hutan dan lahan di Riau khususnya.

Berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk 2013, penanggulangan kabut asap di Riau mencapai Rp103 Miliar. Dana tersebut diambil dari Rp300 miliar yang dianggarkan untuk enam provinsi. Artinya, hampir 50 persen dana penanggulangan kabut asap dihabiskan di Riau. Pada tahun 2014, terjadi peningkatan sekitar 40 persen menjadi Rp164 Miliar.

Sementara untuk tahun 2015, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Tri Budiharto, menyebutkan pemerintah sudah mengalokasikan dana Rp385 miliar untuk penanggulangan bencana asap. Dana itu akan dibagikan ke enam provinsi yang terjadi kebakaran termasuk di Riau.

Dana tersebut menurutnya diperuntukan untuk menyewa helikopter dalam melakukan pemadaman melalui udara serta menyewa pesawat untuk melakukan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca). Pesawat itu menaburkan garam agar tercipta awan sehingga hujan bisa turun.**

Editor: Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar