Lingkungan

Hutan Penyangga di Kampar Dibabat, Dishut Seakan Tak Peduli

Foto ilustrasi

GagasanRiau.Com Kampar - Meski aktivitas pembabatan hutan penyangga makin marak yang mengakibatkan wilayah di seputaran danau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang menjadi gundul, namun, Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Kampar tampaknya tak peduli. Pasalnya, hingga kini belum ada respon positif dari Dinas tersebut.

Padahal sebelumnya saat ditemui media beberapa waktu lalu, Kepala Dinas kehutanan (Kadishut) Kabupaten Kampar, Muhamad Syukur mengaku, akan mengadakan rapat bersama para Kepala Bidang (Kabid) dan secepat mungkin akan menurunkan tim untuk meninjau lokasi danau PLTA Koto Panjang.

Ternyata, cuma isapan jempol. Hingga sekarang, tidak ada satu pun tindakan yang diketahui diambil oleh Kadishut. Saat akan dikonfirmasi ulang, nomor telepon selular Syukur malah tidak bisa lagi dihubungi.

"Sampai saat ini pihak dinas kehutanan belum ada koordinasi sama sekali sehinga kasus penebangan hutan penyanggah secara ilegal di seputaran danau hingga sekarang terbengkalai," ungkap Manajer PLTA Koto Panjang, Ramsi, Jumat ( 16/09/16) siang, seperti dilansir dari beritariau.com.

Menurutnya, jika perambahan hutan penyanggah di seputaran danau PLTA dibiarkan, akan berdambak sangat buruk. Seperti, debit air yang tak akan stabil dan akan berakibat fatal dengan pasokan listrik yang berada di seluruh Kabupaten Kampar.

Terpisah, Kepala Desa Merangin, Muhamad Kamil, juga menuturkan hal yang sama bahwa pihak Dishut Kampar belum berbuat apa-apa.

Ia berharap secepatnya ada realisasi yang dilakukan oleh Dishut terkait hal ini, agar tidak berdampak buruk kedepannya.**

Editor: Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar