Riau

Cukong Perambah Hutan Lindung Siap-siap Dilibas Habis Kapolda Riau

Informasi yang dikumpulkan, kayu-kayu tersebut dikumpulkan di pinggir jalan yang kemudian diangkut ke utara atau menyeberang ke negeri jiran. Ironisnya, aksi tersebut seolah tak terpantau oleh petugas, meski warga menyebut sudah berlangsung lama dan masif.

Untuk itu, Zulkarnain kembali menegaskan jika ada anggotanya yang terlibat maka tidak akan ada toleransi. "Kalau ada anggota saya terlibat, itu urusan saya. Itu saya yang bereskan," tegasnya lagi.

Zulkarnain mengaku geram dengan ulah para perambah dan cukong yang menggunduli cagar biosfer tersebut. Meski begitu, ia mengatakan pihaknya tetap mengedepankan aspek hukum dalam memberantas pembalakan liar itu.

"Sejujurnya saya gregetan dengan mereka. Tapi ingat saya bertindak sesuai hukum," tutupnya.

Tidak dipungkiri aktivitas pembalakan liar di kawasan hutan konservasi di Riau masih cukup marak. Padahal, aksi para perambah tidak bertanggung jawab itu jelas melanggar undang-undang dengan ancaman hukuman yang tinggi.

Namun, seolah tanpa takut para cukong masih saja berupaya menggerogoti paru-paru dunia itu. Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan bagian dari Tim Udara Satgas Siaga Darurat Karhutla Riau beberapa kali melihat langsung rumah-rumah liar di kawasan hutan lindung saat operasi Karhutla beberapa waktu lalu.

Tidak hanya di CB-GSK-BB, namun juga di hutan lindung lain seperti Taman Nasional Tesso Nilo, Bukit Suligi dan lainnya. Padahal, Marsma Henri Alfiandi sebagai Komandan Lanud Roesmin Nurjadin telah beberapa kali melakukan aksi nyata dengan membakar gubuk-gubuk itu.(ANTARA)

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar