Daerah

Legislator Inhil Ini Kritik Disperindag Serapan Anggaran Rendah

GagasanRiau.Com Tembilahan - Banyaknya kegiatan hanya seremonial di penghujung tahun anggaran 2016 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dikritik oleh legislator setempat. Pasalnya kegiatan yang dilksanakan tidak menyentuh persoalaan rakyat.

Menurut pengakuan pihak Disperindag Inhil rendahnya progress fisik yang saat ini baru mencapai 30,55 persen disebabkan sejumlah kendala. Salah satunya terbentur Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 14 tahun 2016 dalam penyaluran dana hibah dan Bansos yang mulai diterapkan.

"Karena terbentur peraturan baru tentang dana hibah. Ada yang lolos verifikasi ada yang tidak, ini menyebabkan rendahnya progres fisik Disperindag Inhil masih rendah," ungkap Mukhlis saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama anggota Komisi II DPRD belum lama ini.

Dengan kondisi ini pihak Komisi II DPRD Inhil Edy Gunawan geram dengan alasan Disperindag. Ditambah lagi pihak Disperindag saat itu hanya dihadiri Kepala Bidang (Kabid) tanpa dihadiri Kepala Dinas maupun Sekretaris yang berhalangan hadir.

"Tidak terlaksananya kegiatan, karena adanya Permendagri baru tentang dana Hibah dan Basos ini salah besar, pada poin berapa jelaskan," ujar Edi Gunawan menantang.

Justru menurutnya, dengan adanya Permendagri No 14 tahun 2016 tersebut akan sangat meringankan masyarakat agar lebih mudah dalam pengurusan-nya, baik bagi kelompok masyarakat maupun organisasi masyarakat.

"Dimana masalahnya, Permendagri no 14 tantang hibah dan bansos, tolong pelajari lebih mendalam, yang tentunya kami diangap gagal, lemah akibat rendahnya progres yang dicapai oleh mintra kerja Komisi II DPRD Inhil," pungkasnya.

Seharusnya, dikatakan Edi Gunawan, pada bulan ini realisasi anggaran sudah harus mencapai 100 persen, namun yang ada hingga saat ini masih jauh dari harapan.

"Realisasi masih dibawah 40 persen, hingga desember nanti berapa kira- kira target yang akan dicapai, dan kita lihat Disperindag, justru kegiatan yang bersentuhan langsung untuk masyarakat yang tidak terlaksana ,sedangkan yang terlaksana hanya banyak seremonial saja," tutupnya.

Reporter Dedek Pratama


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar