Daerah

Besarnya Kucuran Dana di DMIJ Wujudkan Impian Masyarakat Desa di Inhil

GagasanRiau.Com Tembilahan - Besarnya dana yang dimiliki desa saat ini membuat khayalan masyarakat yang menginginkan berbagai perbaikan infrastruktur satu per satu kini mulai bisa diwujudkan.

Hal ini diakui tegas oleh H. Palaloi, Kepala Desa Sei Nyiur, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

"Alhamdulillah pak, kini dana desa sangat besar. Dengan begitu apa yang kami impikan selama ini, satu per satu sudah dapat kami penuhi. Seperti jalan, jembatan dan banyak lainnya. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan," ucapnya penuh syukur saat ditemui di kantornya, Selasa (6/12/2016).

Diakui oleh kades yang telah menjabat 2 periode tersebut, hal ini dimulai sejak program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) diluncurkan Pemkab Inhil pada 2014 lalu. Sejak masa itu, katanya, ratusan juta bahkan ada yang sampai miliaran rupiah dimiliki oleh pemerintah desa untuk pelaksanaan kegiatan di desanya masing-masing.

Hampir puluhan tahun tidak di bangun, saat ini telah dibangun jembatan beton di Dusun Sungai Udang, Desa Sungai Nyiur, Kecamatan Tanah Merah

"Disitu mulainya. Lalu tahun lalu ditambah pula dari dana pusat yang membuat kini hampir seluruh desa tak ada lagi yang memiliki anggaran dibawah setengah miliar. Sehingga tak perlu menunggu lama, apa yang menjadi prioritas pembangunan masyarakat untuk menunjang kehidupan sehari – sehari, bisa di tentukan dan diwujudkan sendiri oleh masyarakat," paparnya.

Diceritakannya pula, sejak dana dimiliki desa sangat besar, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang diselenggarakan desa pun kini selalu ramai. Tak seperti dulu yang pasti sepi karena masyarakat sudah bosan mengikutinya karena dianggap percuma akibat tak dapat menampung aspirasi mereka.

"Kalau sekarang malah masyarakat berbondong tuk datang musrenbang. Usulan pun kini sudah macam-macam. Bahkan kalau kini bisa sampai 70 paket sekali musrenbang. Kita juga tidak khawatir lagi dan sudah berani mendengar aspirasi masyarakat mau bangun apa," katanya.

Dana yang besar itu, jelas pria berdarah Bugis tersebut, dapat diberdayakan bukan hanya untuk pembangunan infrastruktur saja. Dana tersebut, katanya, juga bisa digunakan untuk pemberdayaan dan pembinaan masyarakat, serta pemerintahan.

"Bisa mengcover semualah, tidak seperti sebelumnya, untuk operasional desa saja sudah habis. Sekarang banyak kegiatan masyarakat yang bisa dibuat. Gaji staff desa juga meningkat dan tidak kalahlah sama yang lain," tukasnya.

Sementara itu, jelas Malik, Sekretaris Desa (Sekdes) Sei Nyiur yang mendampingi Kades, untuk saat ini berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) Sungai Nyiur, memang masih banyak yang di larikan ke fisik untuk pemberdayaan dan pembangunan infastruktur.

“Target 1 dan 2 tahun kedepan, kami masih fokus terhadap pembangunan jerambah, jembatan dan dermaga. Itu karena masih prioritas dan sangat dibutuhkan masyarakat,” terangnya.

Setelah kebutuhan masyarakat terpenuhi, lanjutnya lagi, mungkin baru bisa mengalihkan pembangunan ke tanggul penyelamatan kebun kelapa masyarakat dan pembangunan lainnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2016 ini terdapat 7 pekerjaan fisik yang sudah dikerjakan di Sungai Nyiur. Pembangunan tersebut antara lain pembangunan rabat beton sebanyak dua ruas dan 1 unit pembangunan jembatan beton. Lalu dibangun pula 1 dermaga beton serta 3 ruas jerambah beton.

"Alhamdulillah seluruhnya sudah kami laksanakan seratus persen dan kini sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," pungkasnya.(Adv) Rilis.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar