Daerah

Kebiasaan Buruk Warga Tembilahan yang Harus Diakhiri, Ialah Menonton Musibah

Beberapa anak alay mencoba mencari foto mistis saat kebakaran berlangsung, menghambat petugas damkar

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Berikut kebiasaan buruk warga Kota Tembilahan, saat terjadinya musibah menimpa warga setempat. Kebiasaan buruk tersebut ialah menonton kejadian berlangsung, yang harus diakhiri.

Contohnya saja seperti pada foto diatas, saat kebakaran terjadi di RT 01 RW 10, Parit 9, Jalan A Yani, Tembilahan Hulu, Selasa (4/6/2017) sekira pukul 21.00 WIB, tampak warga yang berdatangan hanya mempersempit gerak para pemadam kebakaran.

Baca Juga Tembilahan Membara, Sijago Merah Lalap Pemukiman Warga



"Banyak manusia yang nonton sambil video-video, Foto-foto. Kondisi ini memperburuk keadaan, dari parit 11 sampai parit 9 macet. Parkiran dari pertengahan Kayu Jati sampai ke depan jalan padat," ungkap Agus menyayangkan sikap buruk warga tersebut, Rabu (5/6/2017).

Tentu saja kebiasaan ini malah akan menghambat kerja petugas pemadam kebakaran (damkar) di lapangan. Lihat saja, warga terus berdatangan meskipun keadaan jalan mulai sempit, sepeda motor berjeret-jeret parkir tidak jauh dari lokasi kebakaran, membuat petugas damkar kewalahan. Tapi ada juga sebagian warga yang datang ikut membantu korban mengangkat barang-barang yang sempat diselamatkan.

Bukan hanya itu, yang sangat miris, ada beberapa anak alay saat mengabadikan foto kebakaran tersebut, hanya mencari foto penampakan, keanehan atau kejanggalan dianggap mistis pada saat kebakaran berlangsung.

"Sibuk berfoto-foto, sengaja mencari keanehan pada kebakaran tersebut. Jika menangkap potret penampakan sosok, para anak alay itu malah sibuk bicara mistis-mistis, yang akan diviralkannya di Medsos," ujar Sellenk yang saat itu berada dilokasi kejadian melihat tingkah anak alay itu.

Seharusnya, kata Sellenk, ketika bencana terjadi, termasuk kebakaran, semua harus bergerak membantu. Bukan malah menontonnya.

"Masyarakat bisa ikut membantu hanya dengan cara yang sederhana. Cukup jangan menghalangi jalan unit pemadam. Dan jangan hanya jadi penonton, juga bantu petugas, misalkan menunjukkan sumber air sehingga bisa diberdayakan untuk memadamkan api," sarannya.

Saran yang disampaikan oleh Sellenk tersebut guna menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, contohnya jika terjadi ledakan pada saat kebakaran tersebut, dikhawatirkan akan mencidrai warga yang senang menonton kebakaran.

Reporter Daud M Nur


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar