Pendidikan

Baju Seragam Sekolah di SMPN 15 Rumbai Nilai Jutaan Rupiah, Bahan Jelek

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN. Red) 15 di Rumbai dikritik sejumlah wali murid di Kota Pekanbaru. mengaku geram dengan ulah dari SMP Negeri 15 Rumbai. Pasalnya sekolah tersebut memberikan seragam dengan bahan berkualitas rendah. Orang tua murid ini, mengadu ke DPRD Kota Pekanbaru dan berharap persoalan ini dapat ditindaklanjuti.

"Udah setahun berjalan, seragam ini nggak selesai-selesai. Kami tak akan menerima. Bahan seragam yang dulu saja jelek, sementara kami sudah bayar mahal," kata orang tua murid SMP N 15 Rumbai, Wadafyar, Selasa (01/08/17).

Dia mengatakan, kondisi ini, jelas membuat para orang tua murid kecewa. Terlebih, setelah dilakukan pengecekan dibeberapa konveksi dan penjahit, harga yang ditawarkan sangat murah dengan bahan berkualitas.

"Sekolah jangan seenaknya saja ambil untung besar. Ini kami kayak korban pungli. Kasih bahan seragam tak enak dipegang. Dicuci sekali berbulu," cetusnya.

Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PAN, Puji Daryanto, mengaku telah mendapatkan informasi tersebut. Dia mengaku ada penyalahgunaan dana pengadaan seragam sekolah tahun ajaran 2016/2017.

"Ini jelas tindakan yang tidak mendidik. Bahan seragam ini akan ditelusuri dan dilakukan pengecekan nanti oleh Komisi III yang membidangi. Intinya kami minta Disdik Pekanbaru segera bersikap tegas dan melakukan sanksi tegas," cetusnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SMP 15 Rumbai Pekanbaru Inong Rani saat dikonfirmasi mengaku bahwa pihaknya tidak lagi melakukan pungutan seragam sekolah bagi siswa dan siswi baru tahun ajaran 2017/2018.

"Kami tidak ada melakukan pungutan lagi, kemaren ada Wali murid yang datang kalau mau uang kami kasih kembali uang, mereka bilang nggak mau dan harus minta semua seragam, mana mungkin kan lagi proses penjahitan. Saat ini ada dua penjahit yang menyelesaikan seragam itu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Murid mengaku gerah saat seragam sekolah bernilai Rp1.850.000 tak kunjung selesai. Proses ini sudah berlangsung selama 1 tahun lebih.

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar