Gubri Dampingi Menpan-RB RI Hadiri Musrenbang Provinsi Riau Tahun 2017
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Pertumbuhan ekonomi Riau yang tergolong rendah, yakni hanya 2,23 persen tahun 2016 akibat anjloknya harga migas dan komoditi perkebunan seperti sawit dan karet, membuat Pemerintah Provinsi Riau harus berfikir dan bekerja keras.
Untuk itu, Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman mengumumkan kebijakannya untuk meningkatkan perekonomian Riau yang beberapa tahun terakhir kurang menggembirakan.
“Riau tidak mungkin lagi tergantung kepada migas dan komoditi perkebunan karena harganya tidak mungkin seperti dulu lagi,” ucap Gubri yang akrab disapa Andi Rachman saat berpidato di acara Musrenbang Provinsi Riau Tahun 2017 di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Selasa (21/3/2017).
Beberapa kebijakan yang diambil Andi, pertama, membangun pariwisata berbasis budaya di Provinsi Riau. Andi optimis karena banyak destinasi menarik di Bumi Lancang Kuning. Paling tidak ada 168 destinasi dan 42 iven wisata. Target kunjungan wisata ke Riau tahun 2017 sebanyak 70.997 orang.
Kedua, memaksimalkan potensi perikanan laut. Riau memiliki garis pantai sepanjang 2.076 km atau dua kali Pulau Jawa. Sejauh ini, potensi ini hampir belum tersentuh. Perikanan laut yang bisa dikembangkan antara lain, kerang, kepiting, ikan bawal bintang dan lainnya.
Ketiga, berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Riau agar memiliki NPWP Riau, sehingga Riau juga mendapat bagian dari pajak. Selama ini ratusan miliar pajak dari perusahaan-perusahaan besar di Riau bayar pajak ke Pemerintah Pusat sementara Riau tidak mendapat apa-apa.
Terakhir, Gubri Andi berharap agar perusahaan-perusahaan yang ada di Riau lebih memprioritaskan tenaga kerja asal Riau dibanding yang lain.
Musrenbang dibuka Menpan&RB Asman Abnur dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi seperti Dirjen Otda Sony Sumarsono, dari Bappenas, Kemenkeu dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.(Advertorial)
Tulis Komentar