Daerah

Hujan Hanya Sebentar Guyur Tembilahan Pasca Karlahut

Kondisi curah hujan gerimis di persimpangan Jalan Malagas Tembilahan
GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Hujan dengan intensitas ringan (gerimis) kali pertama mengguyur Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Senin (23/9) sekira pukul 14.10 Wib pasca Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak Juli lalu.
 
Meski hujan beberapa saat, kualitas udara di Indragiri Hilir masih tertutup kabut asap pada Senin sore, kendati hujan telah turun untuk pertama kali sejak Agustus. Sedangkan Kadinkes sudah menetapkan udara di Indragiri Hilir tidak sehat hingga masuk ke kategori berbahaya.
 
Pantauan GAGASANRIAU, volume air hujan gerimis dari pukul 14.10 wib, namun curah hujan lebat hanya sebentar dan terhenti, kembali gerimis kembali sampai pukul 14.40 wib curah hujan mulai mereda.
 
Menurut sumber diwawancari GAGASANRIAU, Selenk, hujan yang mengguyur Tembilahan dan sekitarnya itu terjadi alami, bukan karena proses penggaraman yang terjadi di Pulau Sumatera.
 
"Hujan ini secara alami, karena dari pemerintah daerah tidak ada menabur garam atau metode lain untuk mengupayakan hujan. Namun pihak pemerintah baik dari TNI, Polri dan masyarakat berjibaku memadamkan api di lahan warga," jelas Selenk
 
Selenk mengaku optimistis bila hujan dengan intensitas lebat akan terjadi dan dapat mengurangi titik api yang terdapat di Kabupaten Indrgairi Hilir. Pasalnya akibat Karhutla ini masyarakat petani sangat menderita kebun kelapa miliknya hancur tidak bisa menghasilkan buah lagi.
 
"Kita berdoa semoga ada hujan susulan," tutupnya.
 
Reporter: Daud M Nur


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar