Parlemen

Sampah Makin Menumpuk, Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Khawatir Sampah Berdampak Buruk Terhadap Kesehatan Warga

Yasser Hamidy, Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru dari Fraksi PKS

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Yasser Hamidy, Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru khawatir tumpukan sampah yang terjadi di Kota Pekanbaru menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Dia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru segera mencarikan solusi dan mengatasi persoalan penumpukan sampah ini.

"Selain mengganggu kenyamanan masyarakat, sampah ini dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan bagi masyarakat. Sebagai contoh, polusi sampah diketahui berdampak buruk yang menimbulkan berbagai macam penyakit seperti infeksi saluran pencernaan dan pernafasan," kata Yasser, Selasa (12/1/2021).

Sejak memasuki tahun 2021, Kota Pekanbaru mendapat sorotan terkait persoalan tumpukan sampah.

Hal ini dikarenakan akibat berakhirnya proyek kerjasama Multiyears antara Pemerintah Kota Pekanbaru bersama perusahaan jasa pengangkutan sampah yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Samhana Indah yang selama tiga tahun belakangan.

Persoalan tumpukan sampah ini tentu menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal tersebut ditakutkan akan mengganggu kesehatan bagi masyarakat. Terlebih lagi tumpukan sampah yang berada di pasar-pasar membuat bau yang tak sedap dicium bagi penjual dan pembeli.

Menurut Politisi PKS ini, dampak buruk pencemaran lingkungan disebabkan karena adanya sampah yang menumpuk tanpa di buang ke tempat yang selayaknya. Ditambah adanya binatang pembawa penyakit seperti lalat yang semakin banyak.

"Pengelolaan sampah yang baik menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga kesehatan lingkungan mengingat pengelolaan sampah yang buruk akan berdampak pada kotornya lingkungan serta terjadinya polusi sampah yang tentu saja membawa banyak dampak buruk bagi manusia hingga lingkungan," pungkasnya.

Sebelumnya juga Hamdani, Ketua DPRD Kota Pekanbaru menyikapi viralnya Pekanbaru Bersampah dengan mengerahkan tim khusus pengangkut sampah di kawasan Bukit Raya dan Marpoyan Damai. Hal ini dinilai sebagai langkah konkret untuk membantu masyarakat dalam menangani persoalan penumpukan sampah.

Politisi PKS ini menyebut bahwa dirinya menurunkan tim yang terdiri dari empat orang secara bertahap untuk menyisir sejumlah lokasi tumpukan sampah yang berada di wilayah daerah pemilihan (dapil).

Tujuan Hamdani mengerahkan mobil pengangkut sampah guna membantu warga yang sudah mulai merasa tidak nyaman dengan sampah yang menumpuk akibat tidak diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.

Sebenarnya dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Nofrizal, bahwa persoalan menumpuknya sampah merupakan salah satu bentuk sistem manajemen pengelolaan sampah yang tidak berjalan baik yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.

Menurut dia, persoalan sampah harus dikaji lebih mendalam oleh Pemko Pekanbaru agar kejadian serupa tidak terulang kembali, termasuk menggunakan tata kelola sampah cara lama yang mengantarkan Kota Pekanbaru saat itu mendapat piala Adipura.

Sebelumnya juga, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Selasa, (5/1/2021).

Dalam rapat itu, dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST, didampingi Wakil Ketua Komisi IV Rois dan Anggota Wan Agusti, Ali Suseno, Robin Eduar, dan Roni Pasla.

Dalam rapat itu dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Agus Pramono.

Pemanggilan DLHK Kota Pekanbaru oleh Komisi IV DPRD tersebut membahas persoalan sampah yang menumpuk di Kota Pekanbaru.

Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono mengaku tidak puas terhadap pemaparan dari Agus Pramono. Hal ini disebabkan karena DLHK Kota Pekanbaru mengajukan lelang ke LPSE pada tanggal 10 Desember 2020 dan baru tayang di LPSE pada Senin (4/1/2021).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Agus Pramono saat menanggapi hasil rapat bersama Komisi IV DPRD Pekanbaru. Ia mengatakan bahwa persoalan penumpukan sampah disebabkan oleh belum adanya pemenang lelang proyek angkutan sampah.

Atas kejadian penumpukan sampah yang menjadi sorotan, Kepala DLHK Kota Pekanbaru meminta maaf kepada semua pihak dan masyarakat atas kejadian pengangkutan sampah tersebut.

Mantan Kasatpol PP Kota Pekanbaru tersebut menyebut bahwa dirinya akan bertanggung jawab untuk menangani persoalan penumpukan sampah tersebut.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar