Parlemen

Turut Berduka Cita, Ketua DPRD Pekanbaru Kunjungi Rumah Korban Pesawat Jatuh Siriwjaya Air

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Hamdani, Ketua DPRD Pekanbaru menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Putri Wahyuni beserta sang suami Ishan Adlhan Hakim, korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Hamdani secara langsung tiba di rumah duka di Jalan Sembilang, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Selasa sore (19/1/2021). Dalam kunjungan itu, Hamdani ditemani istri beserta tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat.

Politisi PKS tersebut juga memberikan motivasi dan juga santunan kepada keluarga korban.

"Atas nama pribadi dan lembaga DPRD, saya ikut berduka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Semua juga tidak menginginkan adanya musibah ini. Takdir kematian telah Allah tuliskan, kita tidak bisa lari dari itu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini," tutur Hamdani.

Ia juga menyebutkan, kehadirannya dan rombongan juga untuk lebih menguatkan keluarga agar dapat menerima kenyataan, bahwa kejadian ini suatu kehendak yang sudah ditakdirkan Allah.

"Jadi, kita hadir di sini untuk lebih menguatkan dan menghibur keluarga, yang memang sangat terpukul dengan kejadian ini. Korban merupakan pengantin baru yang akan melaksanakan acara ngunduh mantu di Pontianak bersama sang suami, oleh karena itu keluarga sangat merasa kehilangan yang dalam," ujar Hamdani.

Keluarga korban yang menyambut rombongan sangat menyambut baik atas kehadiran Ketua DPRD Pekanbaru dan perhatiannya kepada korban musibah pesawat ini.

"Kami dari keluarga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Hamdani dan rombongan yang telah hadir ke rumah kami dan juga telah mendo'akan keluarga kami," ucap salah seorang kerabat korban.

Untuk diketahui, korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1) adalah warga Kota Pekanbaru, Riau, bernama Putri Wahyuni merupakan pengantin baru. Kakak kandung korban, Aulia Rizki saat dihubungi dari Pekanbaru, Senin (11/1) mengatakan Putri berada di pesawat tersebut bersama suaminya yang bernama Ikhsan Hakim, asal Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.

Pasangan suami istri tersebut menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Pontianak untuk melakukan selamatan pernikahan mereka di rumah mertua, atau orangtua dari Ikhsan. Aulia mengatakan pihak keluarga kini sudah pasrah, dan hanya berharap jenazah keluarganya itu bisa ditemukan. Pihak keluarga pada Senin ini, berangkat ke Jakarta untuk menyerahkan berkas-berkas dokumen serta DNA dari orangtua Putri yang bisa membantu proses identifikasi korban.

Pesawat penumpang maskapai Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan penerbangan SJ-182 awalnya dikabarkan hilang kontak pada Sabtu (9/1). Pesawat kehilangan kontak ketika pesawat berada di atas 10 ribu feet setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tengerang.

Tim pencarian kini sudah mengumpulkan belasan kantong jenazah dari pesawat nahas tersebut. Selanjutnya, jenazah akan menjalani proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan RS Polri yang telah melaksanakan pengumpulan data ante mortem yaitu pengumpulan data identifikasi korban. 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar