Ini Empat Fakta di Balik Penahanan Ratu Atut Saat Jumat Keramat
gagasanriau.com ,Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut, ditahan oleh KPK saat Jumat Keramat kemarin. Penahanan ini mengukuhkan Ratu Atut sebagai gubernur wanita pertama di Indonesia yang ditahan oleh lembaga pimpinan Abraham Samad.
Dalam penahanan kemarin juga terjadi beberapa fakta-fakta unik, mulai dari ribuan pendekar Banten yang mengepung KPK hingga dibela oleh 'ratu' lainnya asal Banten.
Atut sendiri juga ditahan bersama 15 tahanan lainnya di dalam sebuah sel berukuran 4x6 meter. Berikut kisah-kisah di balik penahanan Ratu Atut :
Ribuan Pendekar Pendukung Atut Kepung KPK
Ratusan pendukung Ratu Atut Chosiyah masih setia menunggu Gubernur Banten yang tengah menjalani pemeriksaan di kantor KPK. Dalam orasinya, massa yang di antaranya berasal dari perguruan silat di Banten ini menantang Ketua KPK Abraham Samad untuk berduel.
"Abraham Somad, kalau berani turun!" ujar orator massa bernama Abah Rawing di depan kantor KPK Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (20/12/2013).
Abah Rawing berorasi sekitar 15 menit menggunakan bahasa sunda Banten. Usai berorasi, dia turun ke jalan jalur lambat Jl Rasuna Said dan memperagakan pencak silat.
Massa yang bergerombol lantas memberi ruang kepada Abah Rawing. Seperti bulatan kosong di tengah kerumunan massa.
Kaki kanannya maju ke depan, gerak tangannya mengikuti. Mirip seperti gerakan Si Pitung ketika memasang kuda-kuda, Abah Rawing lantas menari-nari, memamerkan pukulan dan tendangan.
"Eaa.. Eaa," gemuruh massa menanggapi setiap gerakan Abah Rawing.
Ketika Ratu Atut dibela oleh 'ratu' asal Banten lainnya
Detik-detik Ratu Atut Chosiyah keluar dari Gedung KPK, aparat kepolisian dan jurnalis bersiaga. Tak dinyana seorang perempuan mendekati wartawan yang duduk di tangga teras KPK sebelah kanan. Dia lantas mengaku sebagai kerabat Atut dan memperkenalkan diri sebagai Ratu Chudriyah.
Chudriyah mengenakan kemeja hitam lengan panjang, berkerudung kuning dengan anak rambutnya terlihat, berkacamata gelap lensa keunguan berbingkai hitam, berkalung manik-manik bening dan membawa tas kuning senada warna kerudungnya. Dia didampingi beberapa laki-laki, ada yang berpakaian jawara dan ada yang berbaju batik.
Dia pun mengeluarkan kata-kata yang membela Atut. "Kami mendukung sepenuhnya Ratu Atut. Ratu Atut tidak bersalah, meskipun ada kesalahan, kebaikannya jauh lebih besar untuk negara ini, khususnya Provinsi Banten," ujarnya, Jumat (20/12/2013).
Atut Gubernur Wanita Pertama yang Ditahan KPK
Ratu Atut Chosiyah (51) memegang catatan sebagai wanita pertama yang memimpin provinsi di Indonesia. Namun prestasi itu harus luntur setelah jadi tersangka korupsi dan kini masuk tahanan KPK.
Malahan Ratu Atut harus menyandang rekor sebagai gubernur wanita pertama yang ditahan KPK karena dugaan kasus korupsi. Tentunya prestasi Atut yang gemilang di awal harus berakhir miris di ruang tahanan.
Menantu Cantik yang Setia Temani Atut
Ada yang berbeda dari pemeriksaan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kali ini. Dia didampingi oleh sang menantu cantik, Adde Rosi Khoerunnisa (30), yang sebelumnya tak pernah terlihat ke KPK.
Acie, begitu dia biasa disapa, datang ke KPK sekitar pukul 10.05 WIB, Jumat (20/12/2013). Berbaju putih dan kerudung hitam, wakil ketua DPRD Serang ini terus berada di sisi Atut sejak turun dari mobil Pajero Sport hitam. Sesekali dia memegang tangan Atut.
Acie terlihat terpukul saat mengetahui kabar sang menantu ditahan. Sebagai menantu yang baik, Acie langsung membawakan pakaian untuk Ratu Atut dan obat-obatan.
sumber detik.com
Tulis Komentar