Daerah

Lagi Dan Lagi Firdaus MT Di Demo PKL

gagasanriau.com Pekanbaru-Seperti tak punya rasa kebosanan didemo warganya, pagi ini kantor Firdaus, MT "digruduk" puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggunakan sepeda motor dalam menjajakan dagangannya. Setelah sebelumnya melakukan penggusuran terhadap PKL. Para pedagang ini berangkat secara konvoi melintasi jalan protokol kota. Demo PKL Kota Pekanbaru ini bukan yang pertama kali terjadi sudah hampir puluhan mereka menuntut komitmen Firdaus,MT untuk melindungi mereka dari penggusuran, namun tak direspon dengan oleh sang walikota ini. PKL yang seharusnya menjadi aset bagi pemerintah kota oleh Firdaus MT, dianggap musuh dan pengganggu ketertiban dengan dalil melanggar Peraturan Daerah (Perda) No 5 Tahun 2002. Bahkan ironisnya lagi 2 tahun yang lalu jauh sebelum Firdaus, MT duduk di kursi empuknya sebagai Walikota Pekanbaru para pedagang ini adalah pendukung setianya yang turut memenangkan dirinya hingga berhasil gapai ambisinya. Kontradiktif kebijakan yang dilakukan oleh Walikota Pekanbaru ini, dengan semboyannya mewujudkan kota metropolis dan madani namun di sisi lain justru ia melakukan perselingkuhan dengan pemilik modal besar bernama Indomaret dan Alfamart,ritel dengan modal kuat memiliki jaringan luas hingga seluruh pelosok negeri. Konsuekuensinya PKL dibabat habis bermodalkan Perda abu-abu tersebut. PKL adalah bagian dari warga Kota Pekanbaru yang mempunyai kewajiban sama dengan warga lainnya, membayar pajak kepada pemerintah, mereka adalah kategori warga yang tidak masuk kategori Pencari Kerja (Pencaker.red) karena mereka mampu berusaha sendiri tanpa harus menunggu belas kasihan Pemko Pekanbaru untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Kebanyakan dari PKL ini tekuni profesinya belasan tahun, bahkan ada yang lebih, dengan profesinya ini mereka mampu bertahan hidup di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota yang kompetitif. Firdaus, MT pernah membuat pernyataan akan membina PKL, namun apa yang disampaikannya tersebut justru tidak lebih dari upaya lips service belaka. Di beberapa titik pusat PKL justru dibabat habis, pembinaan menurutnya para pedagang ini dikumpulkan dalam satu kawasan dan diberikan fasilitas seadanya. Parahnya lagi, PKL justru seakan melewati masalah baru buah dari pembinaan ala Firdaus, MT, mereka harus dihadapkan pungutan yang besar dan memberatkan, tak kurang berkisar sampai dengan Rp.500 ribu perbulan harus keluarkan untuk membayar lapaknya. Hal ini terjadi Pasar Jongkok Panam Pekanbaru, satu PKL diwajibkan membayar pungutan tesebut ke pengelola yang ternyata pengelola pasar malam ini adalah swasta. Kecenderungan kebijakan Firdaus, MT, selalu membuat kekecewan warganya, dimana selain persoalan PKL, ia juga belum mampu menunjukan prestasi yang dirasakan oleh masyarakatnya. Infrastruktur yang buruk juga birokrasi yang panjang membuktikan Firdaus, MT harus segera keberpihakannya pada rakyat kecil di Kota Pekanbaru, agar konflik dengan orang yang setia memilihnya sewaktu ia maju sebagai Walikota Pekanbaru terobati segera. Editorial


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar