Daerah

Kedatangan Jumhur Hidayat Ke Hongkong Bukan Selesaikan Buruh Migran, Malah Lobby Cari Lowongan Kerja

Gagasanriau.com Jakarta-Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong pada Sabtu, 25 Januari 2014, pukul 11.30 memfasilitasi pertemuan, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)  jumhur Hidayat dengan Jaringan Buruh Migrant Indonesia(BMI) untuk membahas kasus Erwiana di Hong Kong, Kepala BNP2TKI juga bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja Hong Kong untuk membahas kasus Erwiana. Namun sayang di tengah dialog dengan Jumhur Hidayat berlangsung, sepuluh orang perwakilan Jaringan BMI cabut UUPPTKILN No. 39/2004 (JBMI) melakukan aksi walk out.  Aksi walk out dilakukan sebagai bentuk kemarahan dan kecaman atas kedatangan Jumhur ke Hong Kong. Dia datang tidak bermaksud turut memperbaiki kondisi kerja Buruh Migran Indonesia tetapi hanya memanfaatkan kasus Erwiana untuk mencari lowongan kerja di sektor perawat dan panti jompo. Saat melakukan perdebatan dengan Jumhur, Sringatin Juru Bicara JBMI menyatakan "Kami merasa sangat malu dengan apa yang telah Bapak lakukan di Hong Kong. Disaat yang lain merasa sangat emphatic dengan apa yang telah terjadi dengan Erwiana, tapi bapak malah memanfaatkan Erwiana sebagai alat tawar untuk mencari lapangan pekerjaan!." Jumhur juga menanyakan masalah lowongan kerja di negeri beton ini. "Jika Bapak memang ingin memperjuangkan hak hak BMI dan perubahan nasib kami, mengapa tidak segera menekan KJRI untuk mencabut aturan pelarangan pindah agen, memberlakukan kontrak mandiri dan mencabut KTKLN. Kami tidak menilai pertemuan ini penting tapi hanya formalitas. Jadi kami tidak perlu ada di ruangan ini" tegas Sringatin dalam Siaran pers bersama KJRI di Hong Kong, yang diterima ASATUNEWS Ahad (26/1). Beberapa saat kemudian, seluruh perwakilan JBMI walk out. Setibanya dibawah gedung disambut oleh beberapa BMI dan orang-orang lokal. Saat itu juga, JBMI mengadakan aksi spontan di depan gedung KJRI Hong Kong. "Kami akan terus berjuang sampai tuntutan kami dipenuhi pemerintah. Sampai Erwiana dan teman-teman BMI mendapat keadilan" tutup Sringatin. Komite Keadilan Untuk Erwiana dan Seluruh PRT Migran akan kembali menggelar  forum pada hari Minggu, 26 Januari di Victoria Park pukul 12:00 siang, kemudian demonstrasi menuju kantor agen Chan Asia Recruitment Centre dan berpuncak di KJRI Hong Kong. Sementara, Jaenab Koordinator Jaringan Nasional untuk Keadilan Erwiana dan Seluruh Buruh Migran (Jarnas Kebumi) yang mana JBMI menjadi anggotanya menyampaikan “ kami yang berada di Indonesia mendukung penuh perjuangan buruh migrant di Hong Kong. Kami mengecam Jumhur, yang datang ke hong Kong untuk mencari lowongan kerja bagi pekerja migran Indonesia di sektor perawat bagi lansia di panti jompo. Di Indonesia kami juga akan terus melakukan kampanye keadilan untuk Erwiana dan Seluruh BMI”.  “Minggu depan Jarnas Kebumi akan membedah kasus Erwiana dan kembali melakukan aksi. Hingga saat ini, Jarnas juga masih mendampingi Erwiana di RS”*Asatunews


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar