Daerah

Kebijakan Firdaus MT Beri Izin Pembangunan Apartemen Simpang SKA, Sengsarakan Warga

Rika menunjukkan salah satu dinding ruangan kamar mandi rumahnya mengalami keretakan yang cukup parah akibat pembangunan living world yang ada di simpang SKA, Pekanbaru

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Pembangunan pusat perbelanjaan di antara Simapng Empat Mall SKA telah menyengsarakan warga setempat. Pasalnya sejak pembangunan pusat perbelanjaan tersebut rumah warga banyak mengalami keretakan di dinding bangunannya. Selain itu juga membuat warga merasa terancam dengan operasi alat angkut (Crane) yang berputar-di atas pemukiman warga.

"Kami tidak pernah memberikan rekomendasi perizinannya tetapi izin pembangunan bisa keluar," ucap Ketua RW 8 Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Martua Amru Rangkuti kepada wartawan Rabu (9/11/2016).

Selain itu juga sebagaimana pengaduan perwakilan warga ini terkait pembangunan yang ada di persimpangan SKA yang berdampak terhadap keringnya sumur, banjir dan retaknya rumah warga. Dari awal pembangunan mulai dikerjakan, warga mengaku bingung darimana perusahaan mendapatkan izin.

Dari penelusuran di lokasi rumah warga yang berada di jalan Baung, Tangkerang Barat, Marpoyan Damai, tepat di belakang pembangunan, terlihat dinding depan teras rumah mengalami keretakan. Lantai keramik dan dinding kamar mandi retak parah sepanjang 1,5 meter dengan lubang berdiameter 2 milimeter.

"Sudah dicoba di plester retaknya, tapi retak lagi di sudut yang lain," ucap Rika didampingi ibunya Yus, saat menunjukkan rumahnya yang rusak akibat dampak pembangunan di simpang SKA.

Penderitaan yang dialami oleh Rika dan keluarga kembali terjadi pada bulan April 2016. Saat hujan turun, air bercampur lumpur mengalir dari lokasi pembangunan tersebut.

"Biasanya rumah kami tak pernah banjir, semenjak ada pembangunan ini, air bercampur lumpur masuk ke dalam rumah," tukasnya.

Tidak hanya banjir, Rika kembali bercerita saat bulan Mei 2016 lalu, dia kembali mengeluhkan air sumur yang ada di dalam rumah mengalami kekeringan. Bahkan, dia sudah menggali air sumur bor sedalam 40 meter, air tetap kecil.

"Dua kali sudah membeli mesin air bor, dan dua kali juga di bor, airnya tetap kecil. Tak pernah air sumur kering seperti ini semenjak pembangunan total persada itu," terangnya mengeluh.

Karena kesal, tepat pada 20 Agustus 2016 yang lalu, secara personal, Rika memberanikan diri bertemu dengan pimpinan Total Persada untuk meminta kerugian yang dialaminya akibat dampak pembangunan proyek tersebut.

Rika yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini, menerobos pintu lokasi proyek pembangunan untuk bertemu dengan pimpinan proyek. Bahkan aksi yang dilakukannya seorang diri itu buntut dari kerugian yang dialaminya. Dia bahkan mengajak tetangga yang mengalami kerugian. Namun, tetangganya tersebut takut keluhan mereka tidak digubris.

"Saya sudah ketemu sama pimpinannya namanya adi. katanya hari senin atau selasa akan dikunjungi. Kejadiannya bulan agustus. Sampai sekarang tak datang-datang, makanya saya mengadu ke pak RW," cetusnya.

Pihak perusahaan PT Total Persada di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru (Persimpangan SKA) Rabu (09/11/16) siang menyatakan bahwa pimpinan tidak ada di tempat saat didatangi ke lokasi .

"Maaf pak. Pimpinan tidak ada ditempat. Biasanya pimpinan datang pagi jam 9 ditempat. Kalau jam segini keluar istirahat. Jam berapa masuk saya tidak tahu," kata salah seorang satpam kantor PT Total Persada yang diketahui bernama Robert, kepada wartawan.

Informasi yang diterima dari salah seorang karyawan Di PT Total Persada, lokasi proyek yang dibangun di persimpangan Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta itu, akan dibangun apartemen setinggi 15 lantai dan Mal 4 lantai.

Proyek pembangunan ini mempekerjakan karyawan yang didatangkan dari pulau jawa dan sebagian karyawan lokal diluas lahan 25.000 meter persegi. Target penyelesaian proyek akan selesai 8 bulan lagi. Adapun Kontraktor pembangunan adalah PT Total Persada dengan pemilik PT 328.

Pembangunan pusat perbelanjaan ini diketahui mulai berjalan semasa Firdaus MT dan Ayat Cahyadi menjabat Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru.

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar