Daerah

Miris! Dana Pendidikan 38 Persen dari APBD Kota Pekanbaru, Guru-guru Masih Desak Tunjangan Mereka tak "Dikurangi"

Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT menerima Bantuan Dana Pendidikan dari Sekjen Kemendikbud
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Miris! Di tengah maraknya aksi protes guru-guru di Pekanbaru terhadap Perwako yang mengharuskan mereka memilih tunjungan yang akan mereka dapatkan, justru Pemko memberikan fakta bahwa Pemeritah Kota Pekanbaru dalam setahun sekali sudah menggelontorkan dana sebanyak 38 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan di Kota Pekanbaru. 
 
Padahal beberapa hari terakhir Pemko Pekanbaru disibukkan oleh aksi protes para guru yang terkena dampak "pengurangan" tunjangan mereka. Sebelumnya Pemko tetap memberikan tunjangan daerah untuk semua guru baik yang bersertifitakasi ataupun tidak. Tapi karena ada regulasi yang melarang hal itu, akhirnya Pemko mengeluarkan Perwako yang mengharuskan guru yang memiliki sertifikasi memilih, tunjangan sertifikasi atau tunjangan daerah.
 
Para guru memilih melakukan demo, aksi damai ke kantor walikota dan meminta walikota mencabut Perwako yang mereka anggap mengurangi pendapatan mereka. Namun, hal itu tidak dapat dipenuhi Wako karena jika diikuti, Wako sendiri akan terjerat hukum.
 
Dana 38 persen yang digelontorkan tersebut sebagian besarnya dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan para tenaga pengajar, atau membayar sejumlah insentif-insentif guru-guru, yang diketahui di Kota Pekanbaru berjumlah sebanyak 5.750 orang.
 
"Bukti Pemerintah Kota itu loyal dengan pendidikan, salah satunya di APBD kita setiap tahun dikeluarkan 38 persen untuk pendidikan. Anggaran itu sebagian besarnya digunakan untuk menunjang kesejahteraan guru-guru, membayar insentif guru, mulai dari Guru Tidak Tetap (GTT), Guru Komite, MDTA, PGTA, PAUD, TK, dan lain sebagainya," ujar Wali Kota di depan Menteri Pendidikan RI, Prof Dr  Muhajir Effendy, saat memberi sambutan pada acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di lapangan MTQ, Sabtu (9/3/2019).
 
Wali Kota turut mengimbau khususnya kepada guru-guru, agar meningkatkan kinerjanya dalam bertugas.  Menciptakan dan membangun SDM yang profesional, mencetak generasi yang cerdas dan handal, yang mana generasi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai modal pembangunan dan pemimpin masa depan.
 
"Insya Allah pada tahun 2045 atau 100 tahun setelah Indonesia merdeka, negara kita berpeluang merebut menjadi negara maju, atau masuk di 5 negara maju dari 7 negara maju di dunia,"tegasnya. 
 
Editor Munazlen Nazir


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar