Daerah

Perpunas Dorong Pemprov Riau Kumpulkan Naskah Kuno

[caption id="attachment_6012" align="alignleft" width="275"]Pustaka Wilayah Soeman HS, Pekanbaru - Riau Pustaka Wilayah Soeman HS, Pekanbaru - Riau[/caption]

gagasanriau.com, Pekanbaru - Pusat Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk mengumpulkan naskah-naskah kuno. Sehingga, naskah ini nantinya akan menjadi arsip Memory Of The World (MOW). Hal tersebut dijelaskan Kepala Direktorat Deposit Koleksi Perpusnas RI Tengku Syamsul Bahri, dalam acara Sosialisasi Koleksi Perpustakaan Nasional RI dan Ingatan Koleksi Nasional (Memory Of The World).

Menurutnya, salah satu tugas Pustaka Nasional adalah menghimpun, menyimpan dan memelihara seluruh naskah nasional untuk kepentingan pendidikan, dokumentasi dan rekreasi. Nantinya koleksi naskah, buku yang merupakan informasi penting dapat dijadikan peninggalan untuk generasi mendatang.

"Dan pengumpulan itu juga menjadi tanggung jawab Provinsi cuma dalam koridor lingkup daerah yang disimpan dalam suatu wadah katalog hidup nasional," kata Syamsul kepada gagasanriau.com, Senin (11/11) di Pekanbaru

Dijelaskanya, koleksi tersebut bukan hanya sekedar disimpan dan di koleksi tapi bisa dijadikan memory dunia. Seperti beberapa naskah nasional yang telah lebih dulu menjadi Memory Of The World yakni Nagara Kartagama yang telah diteliti Unesco dan menjadi memory ingatan dunia.

"Naskah Galigo juga menjadi Memory Of The World. Semakin banyak naskah daerah yang terkumpul dipelajari dan diusulkan ke Unesco. Diharapkan semakin banyak naskah nasional yang masuk Memory Of The World termasuk di Riau karena melayu memiliki naskah yang sangat menarik dan beragam," terangnya.

"Ini bentuk tanggung jawab Pusnas dan Pusda menyelamatkan naskah nasional," sebutnya.

Menyikapi hal itu Kepala BPAD Riau Drs. Chairul Rizki Msi siap mendukung Pusnas untuk mengumpulkan naskah daerah yang mungkin saja dapat masuk dalam MOW. "Ya kita akan mencoba mengekspornya, dan diminta juga informasi dari media," ujarnya.

Pusnas berharap Pustaka Daerah dapat mengeksplor naskah-naskah agar dapat dihimpun kembali. Termasuk yang hilang dan diketahui pernah ada. "Jangan sampai naskah nasional kita diakui oleh negara lain," pungkasnya.

Eka Saputra


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar