gagasanriau.com - belum adanya kata kesepakatan antara DPRD Kota Pekanbaru Dengan Pemerintah Pekanbaru dalam rapat dengar pendapat untuk mencari solusi di bamus (badan musyawarah) hingga berita ini diturunkan jumat, 07/12/12 malam kembali satpol PP melakukan ulah.

Sikap arogansi satpol PP ditunjukan dengan memblokir akses jalan cut nyak dien ini sempat membuat ratusan PKL taman kota cut nyak dien meradang. PKL ini tampak berang dengan mengumpat kata sumpah serapah kepada satuan polisi pamong praja kota pekanbaru.

Makian ini ternyata tidak cukup, PKL membakar sejumlah ban bekas di depan mobil patroli satpol PP kota pekanbaru dan sempat nyaris membakar mobil patroli satpol pp yang pada akhirnya diredam oleh ketua DPK-SRMI kota pekanbaru Antony Fitra (33) dengan mengatakan untuk jangan membuat anarkis.

Antony fitra juga menyayangkan sikap arogansi yang dilakukan oleh pemerintah kota pekanbaru ini karena dalam rapat dengan anggota dewan kemarin sudah jelas gambaran dan sikapnya.

"sebelum anggota dewan membawa permasalahan ini ke bamus dan sebelum ada titik terang dan sebelum adanya sikap dalam pertemuan antara eksekutif dan legislatif serta DPK- SRMI kota pekanbaru maka di persilahkan untuk berjualan" katanya.

Lebih lanjut dengan adanya sikap arogansi dari pemerintah kota pekanbaru ini hendaknya rakyat kecil jangan dipermainkan dengan membenturkan algojo pemerintah (satpol pp) dengan rakyat kecil.

Ditempat terpisah, gagasan riau.com mencoba menghubungi sondia warman,SH melalui handphone selulernya, namun nomor seluler yang di hubungi tidak di jawab.

Aksi ini sempat membuat PKL perempuan desmi (52) berteriak histeris dengan mengutuk tindakan yang dilakukan satuan pamong praja pekanbaru yang tidak berperikemanusiaan.

"bagaimana saya tidak sakit hati, jalan ditutup cari makan susah. Firdaus itu tidak layak jadi memimpin pekanbaru, mudah-mudahan doa rakyat kecil ini di dengar dan firdaus mendapat hukuman dari allah dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, amin ya robbal alamin" ujarnya sambil mengusap kedua belah tangan di mukanya. (BI).