Pemkab Pelalawan menargetkan, paling lambat tahun 2015, seluruh sekolah di Pelalawan wajid menggunakan kurikulum 2013

Selasa, 01 Juli 2014 - 09:44:37 wib | Dibaca: 2134 kali 

Gagasanriau.com Pelalawan PERTENGAHAN bulan Juli tahun 2013 lalu, tepatnya tanggal 15, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan awal Tahun Ajaran (TA) 2013/2014 sebagai momentum untuk memulai dengan apa yang disebut sebagai perubahan besar dan mendasar dalam bidang pendidikan yakni penerapan Kurikulum 2013. Untuk implementasinya, beberapa provinsi dijadikan daerah percontohan guna menerapkan kurikulum baru 2013 tersebut. Di Provinsi Riau sendiri, hanya ada lima (5) kabupaten termasuk Kabupaten Pelalawan yang akan dijadikan daerah pertama penerapan kurikulum baru tersebut. Penerapan kurikulum 2013 ini memang tidak dilakukan serentak seluruh Indonesia, ini mengingat Kemendikbud memiliki berbagai keterbatasan. Satu diantaranya yang pasti adalah keterbatasan anggaran. Dan penerapan kurikulum 2013 yang terkesan mendadak ini, bermula dari keinginan untuk mengevaluasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang menurut pengamat pendidikan ingin mengubah total Kurikulum 2006. Sementara perubahan dari mengeva Perubahan kurikulum baru yang sangat cepat itu sendiri didasari atas banyaknya kritikan terkait kurikulum lama. Bahkan sejumlah pihak menilai kritik yang dilontarkan Wakil Presiden Boediono terhadap sistim pendidikan kita, katanya, membuat gerah Mendikbud M. Nuh. Alhasil, lahirlah kurikulum baru dari persiapan dan perencanaan yang serba mepet. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan, MD Rizal, jumlah sekolah yang akan menerapkan kurikulum baru ini jumlahnya masih sedikit dibanding keseluruhan sekolah yang ada di kabupaten Pelalawan. Sekolah yang menerapkan kurikulum baru tersebut merupakan bagian dari tahapan atau uji coba penerapan kurikulum baru di Pelalawan."Harapannya, nanti secara bertahap semua sekolah di Pelalawan bisa melaksanakan kurikulum tersebut," terangnya. MD Rizal mengatakan kurikulum 2013 ini memiliki banyak kelebihan dibanding kurikulum-kurikulum sebelumnya. Sebab pendidikan tidak sekedar dilakukan dengan teori saja, tapi juga memperbanyak praktek di lapangan. Dengan kata lain, Kurikulum 2013 ini lebih menekankan praktik daripada hafalan."Sebab selama ini, anak-anak banyak terbebani hafalan, yang malah kurang meningkatkan kreativitas," katanya. Dengan Kurikulum 2013, sambungnya, pemerintah ingin menghasilkan bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum tersebut anak dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan pada kurikulum sebelumnya, siswa hanya pasif karena hanya mendengarkan penjelasan guru."Maka pada kurikulum baru 2013 ini siswa wajib aktif dengan membuat kelompok belajar serta praktek lapangan," tandasnya. Advertorial

Loading...
BERITA LAINNYA